Chapter 66 - Histeris

Dea nyaris frustrasi ketika belum menemukan ide. Entah kemana otak encernya hilang belakang ini. Dia sudah bolak balik mencari referensi skripsi-skripsi para alumni namun tetap saja dia belum bisa menemukan ide dan kasus yang segar. Hampir semua yang ada dalam rancangan pikirannya sudah pernah ditulis oleh para alumni jurusan.

Dea berjalan menyusuri rak buku di salah satu toko buku terkenal yang terletak di mal kawasan Sudirman, Jakarta. Kali saja dari sini dia bisa menemukan hal menarik. Tadi dia juga sudah sempat cuci mata berharap ide-ide segarnya muncul.

Dea sedang membolak-balik sampul ketika seseorang tiba-tiba sudah berdiri di sebelahnya.

"Itu tema nggak menarik," celetuk orang itu membuat Dea menoleh.

Pangkal hidungnya kontan berkerut melihat Abi sudah berdiri tak jauh darinya. "Ngapain lo?"

"Kamu pikir kalau orang di sini mau ngapain?" sahut Abi menyebalkan.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS