Ditolak!
Dua judul yang Dea ajukan ditolak dan menyebalkannya alasan yang mereka beri sama persis dengan yang Abi katakan. Dea kesal bukan main. Padahal dia sudah sangat percaya diri salah satunya ada yang diacc. Jurusan memintanya beberapa judul lain yang tidak pasaran. Ah, itu artinya Dea harus memutar otak lagi.
Dea dengan otak yang dipenuhi tentang tetek bengek skripsi duduk di salah satu meja kantin. Pandangannya lurus menatap para mahasiswa yang berkeliaran keluar masuk area kantin. Beberapa menit lamanya dia terdiam seraya mengaduk minumannya. Tata di sampingnya bahkan sudah menghabiskan isi mangkoknya. Dan, sekarang gadis batak itu sedang menyantap isi mangkok keduanya.
"Udah, cari judul lain. Mending konsul aja sama Abi. Meskipun dia adik kelas kita, tapi ide-idenya cemerlang," usul Tata. Dia menggeleng-gelengkan kepala. " Heran gue ibunya dulu ngidam apa bisa lahirin anak secerdas dia."
