"Nggak ada ya! Kamu pikir aku ke Jogja mau liburan?!"
Maya mendelik lagi ketika Yudha meminta untuk ikut perjalanan ke Bantul.
"Setali tiga uang, Sayang. Aku bantuin kamu nanti buat nyeleksi calon pekerja, deh," bujuk Yudha masih nego.
"Nggak! Kamu pulang aja sana ke Jakarta. Kamu itu pemimpin memangnya nggak sibuk?" omel Maya sembari membereskan baju-bajunya.
Yudha berdiri dan berpindah duduk ke tepian tempat tidur mengawasi Maya yang sibuk melipat baju-bajunya. Wanita itu dengan telaten melipat baju satu per satu dengan rapi, tidak seperti dirinya yang urusan packing harus dilimpahkan ke asisten.
"Aku udah ambil cuti, kok, May. Lumayan, sih, tiga hari," ucapnya sembari menunjukkan kelima jarinya.
Maya menatap Yudha dan meluruhkan bahu. "Itu lima, Kak. Bukan tiga."
Yudha melirik jarinya lalu nyengir. "Oh, iya maksudnya tiga." Dia melipat dua jarinya.