Satria menyentuh lengan istrinya saat tahu wanita itu tengah melamun. Pesta pernikahan sudah berakhir dari beberapa jam lalu. Keluarga kedua mempelai sempat berkumpul dan bercengkrama sebelum Rea memilih pamit dengan alasan lelah. Satria pun mengikuti istrinya. Dan bukannya istirahat, Satria malah melihat Rea melamun di balkon kamar hotel.
Satria mengusap lengan istrinya, tapi tidak ada reaksi apa pun. Rea tetap diam seraya memandangi birunya samudra dari kejauhan.
"What do you think, Honey? Kalau kamu lelah kamu istirahat aja," ucap Satria lembut.
Rea menggeleng. Dia lantas menarik napas panjang sebelum bersuara. "Bang, aku bahagia melihat Nick menikah. Tapi ...."
Satria mengangguk paham. "Kamu memikirkan Mariana?"
Rea mengangguk. "Dia pasti hancur tapi memaksakan datang ke nikahan Nick. Harusnya dia nggak perlu melakukan itu."
"Tapi, aku lihat dia sepertinya baik-baik aja."