"Jadi kita ke mana? Aku masih ingin menari," rengek Mariana.
"Kamu tunggu sebentar, dan jangan ke mana-mana." Gerald beringsut menemui seseorang. Entah apa yang mereka diskusikan, pungkasnya Mariana melihat lelaki itu berjabat tangan dengan orang itu. Gerald pun kembali lagi menghadap Mariana.
"Di sini ada ruang VIP. Kita ke sana saja. Akan lebih aman kalau kamu berjoget-joget sendiri di sana, daripada di bawah," ucap Gerald, membuat Mariana menganga tak percaya.
"Gerald! Mana asik berjoget sendirian?! Aku enggak mau!"
"Nanti aku temenin." Gerald meraih tangan Mariana, namun perempuan itu menepisnya.
"Aku enggak mau. Aku kembali ke bawah aja. Rame-rame lebih seru." Mariana kekeh ingin turun ke bawah kembali.
"Ri, please. Kali ini nurut. Demi kebaikan," mohon Gerald.
Mariana mengembuskan napas kesal. Kedua belah tangannya melipat di depan dada. "Oke. Gue mau ke sana. Asal lo pesen minuman."
"Nanti aku pesankan kamu ju—"