"Selamat siang, time to lunch!"
Mariana dan dua pegawai lainnya yang berada di lantai dua mendongak mendengar kedatangan suara itu. Di ujung tangga tampak Gerald menenteng dua kantong plastik besar. Lelaki itu tersenyum lebar lalu melangkahkan kakinya mendekati meja.
"Jangan kerja terus, ini udah siang. Perut kalian perlu diisi," ucapnya lalu membuka isi kantong besar itu. Ada beberapa mealbox, lengkap dengan minumannya.
Depi dan Ela saling tatap. Sebenarnya mereka agak bingung. Karena sejak sebulan lalu yang sering menyambangi butik bukan lagi Nicko, melainkan pria dengan poni setengah itu.
Mariana mengembuskan napas lelah, lalu melepas meteran panjang yang mengalungi lehernya. Dia mendekati Gerald, lantas menarik tangan lelaki itu. Membawanya segera menjauh.
"Mau lo apa sih, Ger?" tanya Mariana gemas dengan suara pelan.
"Gue ke sini buat bagi-bagi makan siang sama karyawan lo," jawabnya sok polos.