"You're welcome and congratulation. By the way we haven't gotten acquainted yet." Karla berdiri lantas mengulurkan tangannya. "I'm Karla."
Senyum Mariana yang mengembang sempurna sontak surut perlahan begitu Karla menyebut namanya. Dia memandang ragu satu per satu anggota keluarga kekasihnya, termasuk Nicko. Lalu dengan ragu dia menyambut uluran tangan Karla.
"Aku Mariana," ucap Mariana lirih dan sedikit tak nyaman. Sekarang dia tahu jawabannya kenapa wajah wanita itu begitu familiar. Ternyata itu wajah yang sama seperti di figura foto kamar Nicko. Yang kata Nicko sahabat. Sahabat spesial.
"Oke, Tante, Om. Saya pamit ke meja Mama sama Papa dulu ya," ucap Mariana. Ekspresinya jelas tidak bisa secerah tadi. Kendati acara malam ini sukses, tapi kejutan munculnya Karla di tengah-tengah acaranya ini membuat perasaannya tidak tenang. Entahlah rasanya enggak nyaman.
"Oh, iya, Sayang. Kami tadi sudah bertemu dengan papa mama kamu juga," sahut Rea. Lalu membiarkan Mariana menjauh.