Total yang ikut dalam perjalanan ke Yogyakarta enam orang. Selain Nicko dan Luna, ada Gerald yang di sini sebagai arsitek dan asistennya. Lalu dari pihak Makmur Abadi sebagai penyuplai materialnya ada Karla dan rekannya.
Gerald terkejut saat bertemu Karla di bandara. Dia auto menatap Nicko yang saat ini mengenakan kaca mata hitam di ruang tunggu VIP sebelum pesawatnya siap terbang.
"Muka lo biasa aja, Ger," ucap Nicko pelan seraya terus menghadap ke depan.
"Anjir, kalian udah ketemu sebelum ini?" tanya Gerald pelan.
"Menurut lo gimana mereka bisa di sini kalau enggak ketemu sama gue dulu."
"Oh My God, gue kira gue salah liat." Gerald mengusap wajahnya. "Tapi, Nick, Karla makin luar biasa. Gue takut lo bakal oleng lagi ke dia."
"Doakan saja enggak."
What? Gerald menatap sahabatnya itu tak percaya.
"Dia bergerak ke sini," ujar Nicko menepuk pelan paha Gerald.