Tatapan Nicko masih menghujam. Karla di depannya pun sama saja. Keduanya sama-sama memiliki alasan kuat untuk marah satu sama lain.
"Gue nggak bakal sampai sejauh itu kalau lo nggak ngilang dan menutup akses gue buat hubungi lo," terang Nicko membela diri.
"Itu nggak ada di kesepakatan yang udah kita buat. Ada atau enggak ada gue, harusnya lo bisa pegang kata-kata lo sendiri. Nyatanya?" Karla merentangkan tangan. "Jangan dikira gue nggak tau ya, Nick. Lo pacaran sama cewek itu sejak masih awal kuliah. Nggak mau pacaran sebelum 25 tahun?" Karla tertawa sinis. "Bullshit! Gue jadi nyadar kalo ternyata lo benar-benar ingin gue ngilang biar lo bisa bebas berpacaran dengan perempuan mana pun."