"Wuih, rame!" seru Aarash yang melihat kantin perusahaan di jam makan siang ramai.
"Ini kantin yang paling variasi menunya sih. Ada lagi kantin di lantai empat. Tapi kurang banyak menunya. Oh, iya satu lagi ada kantin khusus manager dan direksi," terang Luna. "Apa mau ke sana aja?"
"Ke sana saja lah. Di sini kita nggak kebagian tempat," sahut Aarash.
"Baik. Kita ke lantai tujuh kalau begitu."
Keduanya lantas naik kembali ke lantai tujuh. Hanya melewati dua lantai untuk sampai ke sana. Dan kantin lantai tujuh yang dikhususkan untuk manajer dan direksi, berbeda dari kantin sebelumnya. Kantin itu lebih mirip kafe dengan sofa-sofanya yang nyaman.
"Ini mah kafe, Mbak. Bukan kantin," celetuk Aarash seraya masuk ke dalam.
Sebelum masuk tadi, Luna sempat menempelkan ID card-nya. Dia memiliki akses masuk ke kantin ini karena dia sekretaris direktur utama.
Bahkan begitu mereka duduk seorang waiter menyerahkan buku menu.