Joana membawa dua buah cangkir kopi ke atas meja. Wanginya kopi sampai-sampai membuat Yudha yang masih meringkuk di sofa tamu sontak terbangun. Dia mengendus wangi kopi itu seraya berjalan menuju dapur.
"Hmm, wangi sekali."
Tepat saat Yudha hendak mendekati cangkir kopi, tangan Virza langsung terangkat dan menghalanginya.
"Lap dulu iler lo, Yudh. Jorok banget. Gue sangsi lo itu pewaris Mulia Agung," ujar Virza, mendorong tubuh Yudha menjauh.
"Itu masih ada satu kopi lagi. Buat gue ya?" tanya Yudha melirik cangkir kopi hitam di tengah meja.
"Itu punya Nicko." Joana menyahut.
"Oh." Yudha mengangguk lantas dia beranjak pergi dari dapur. Mendadak mukanya sepet saat Joana menyebut nama Nicko. Dia masih kesal soal kejadian semalam.