Nicko menoleh dan menatap cewek di sebelahnya. "Kuliah itu penting, Maya. Gimana bisa kamu bilang gitu?"
"Kalau pun aku lanjut kuliah, mungkin aku akan bekerja dulu. Biar nggak terlalu merepotkan ayah. Biaya kuliah kan mahal, Kak."
Nicko tercenung beberapa saat mendengarnya. Bagi sebagian orang biaya kuliah itu memang mahal, tapi bagi yang memahami pendidikan, semahal apa pun biayanya pasti akan mereka usahakan.
"Kamu kan pintar. Kami bisa mengajukan beasiswa nanti."
Maya mengangguk. "Niatnya memang begitu, Kak. Doakan moga dikasih jalan ya," ujar Maya lantas beranjak menyerahkan jagung yang sudah dia oles dengan margarin kepada Mang Ujang. Dia pun ikut sibuk mengipasi jagung bakar menggantikan Mang Ujang.
Nicko bergegas ingin menggantikan posisi Maya, tapi kalah cepat dengan Yudha. Pemilik poni setengah itu berdiri di sisi Maya, membantu cewek itu mengipasi jagung. Nicko memilih mundur. Bergabung dengan Gerald dan Virza.