"Serius, Mom?!"
Aarash dan Aarizh terpekik bersamaan. Rasa bahagia sontak membludak mendengar ibunya mengizinkan keduanya ikut berlibur ke Jepang.
Rea mengangguk seraya tersenyum memandang kedua anaknya. Dan, detik selanjutnya dia kembali mendapatkan pelukan hangat dari mereka.
"Thank you, Mom!" seru Aarash dan Aarizh serempak.
"Usaha Mom ng-prank kalian ternyata berhasil," ujar Nicko.
"Serius, aku pikir Mom beneran mau menghukum kalian," timpal Serena.
Rea berdeham. "Hukuman itu tetep berlaku ya. Nggak ada privilege buat kalian yang sudah mengecewakan Mommy. Untuk liburan, anggap saja itu hadiah ulang tahun kalian. Perkara personal komputer dan les matematika, kalian tetap akan mengikutinya selama satu semester ke depan," terang Rea agar tidak ada yang salah paham dengan keputusannya.
Aarash dan Aarizh mengangguk pasrah.
"Kalau semester depan nilai kalian bagus. Mom akan kembalikan komputer kalian," lanjut Rea.