Total ada dua koper besar yang Karla bawa. Ayah Karla meletakkan koper-koper itu ke troli, lantas menutup bagasi mobil.
"Yuk kita masuk," ajak Jason mendorong troli.
Karla yang berdiri di sisi Sinta mengangguk. Matanya mengedar mencari keberadaan Nicko. Masih ada sekitar dua jam lagi pesawatnya berangkat. Karla berharap Nicko segera sampai.
"Nyari siapa, Karla?" tanya Sinta merangkul bahu cewek bermata biru itu.
"Nicko, Bi. Dia katanya mau datang."
"Oke, kita tunggu di dalam aja ya, tuh ayahmu sudah jalan duluan."
Karla yang dari tadi memegangi tas selempangnya mengangguk lantas menurut saat Sinta menggiringnya masuk pintu utama.
Begitu masuk, matanya melihat ayahnya yang sedang mengobrol bersama Satria. Karla sontak berbinar, lalu matanya mengedar mencari sosok Nicko. Jika ada Satria itu berarti Nicko pun ada. Tapi, beberapa saat memindai dia tidak menemukan batang hidung Nicko. Pangkal hidungnya berkerut.