Nicko duduk di tepian tempat tidur dengan lunglai. Perasaannya tidak jelas. Hatinya tidak baik. Lelah fisik tidak bisa dibandingkan dengan lelahnya hati. Dia tidak tahu kenapa bisa setidak nyaman ini perasaannya. Padahal siang tadi masih baik-baik saja. Nicko sama sekali tidak menyangka jika ucapan Karla bisa membuatnya jadi seperti orang kehilangan semangat begini. Nicko merasa kacau. Padahal ini awal yang bagus karena Karla berniat mengubah semua kebiasaan yang lumayan sering merepotkan dirinya. Tapi, entah kenapa malah membuat Nicko sekacau ini.
"Apa benar dia akan berubah?" gumamnya lirih. Dia mengusap wajah kasar. Jika dalam keadaan biasa mungkin Nicko tidak akan langsung percaya. Tapi, tadi itu sepertinya Karla serius. Tatapannya, ciuman terakhirnya. Dan, itu lumayan membuat Nicko menggigil. Dia benar-benar tidak mengerti. Seberapa berartinya Karla bagi dirinya? Dia sulit memahami perasaan apa yang dia miliki terhadap Karla?