Nicko bergerak cepat menuju kamarnya. Melangkah dengan kaki lebar agar segera sampai. Sesampainya di kamar dia melepas kaos yang dia kenakan dan melemparnya ke keranjang pakaian kotor. Dia menarik salah satu kaus lain yang terlipat rapi di walk in closet. Setelahnya dia mengambil dompet dan kontak mobil. Lalu bergegas turun kembali ke bawah.
Aarizh yang dari tadi mengintai Nicko cepat-cepat memberi tahu Aarash.
"Nicko mau ke mal!" seru Aarizh memberitahu Aarash.
"Ya lalu?" sahut Aarash cuek.
"Dia mau ke mal karena mau nyusulin Karla yang mau berkencan dengan temannya."
Kali ini mendengar penuturan Aarizh, Aarash mengangkat wajah. "Yang bener?"
"Aku serius."
Aarash tampak berpikir sejenak. Dia yang sedang memegang PS portabel mendadak melepas benda itu. Dan beranjak bangun dari tidurannya.
"Kita susul dia."
"Hm, tapi aku nggak tau ke mana mereka pergi," ucap Aarizh nyengir seraya menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
"Ahelah! Gimana sih kasih info setengah-tengah."