Di tengah kesibukannya, Glenca melongok sejenak ponselnya yang lagi-lagi berdering. Masih dari nomor yang sama. Nomor yang tidak pernah mau dia simpan. Bahkan pesan-pesannya tidak pernah dibaca. Bukannya berhenti mengganggu karena Glenca mengabaikan malah kejadian seperti ini makin sering terjadi. Mungkin Glenca akan mempertimbangkan mengganti nomor ponsel lagi. Heran, padahal dia sudah menghilangkan jejak setelah kepulangannya ke Indonesia. Tapi, kenapa pria itu bisa menemukan nomornya? Siapa yang memberinya?
Glenca melirik ponsel di atas meja yang kembali meraung. Oh, dia bernapas lega saat itu bukan panggilan dari pria itu, melainkan dari Axel.
Senyumnya sontak terbit lantas meraih benda pipih itu dan segera menggeser ikon hijau.
"Halo," sapanya seraya menyadarkan punggung di sandaran kursi.
"Siang ini pulang ya," ucap Axel di ujung sana.
"Memangnya ada apa?"
"Aku dan Jill masak spesial."