Satria mengacungkan kedua jempolnya setelah mendengar cerita Aarizh tentang Tim basketnya yang akan lanjut pertandingan ke tingkat provinsi.
"Dad bangga pada kalian berdua. Kalian selalu berprestasi," puji Satria, mengacak kedua rambut anaknya yang sekarang duduk di samping kanan kirinya.
Beberapa saat kemudian, Bisma datang dan menyodorkan sebuah kertas padanya. "Aku berhasil memecahkan soal kelas lima, Dad."
Satria mengerjapkan mata dan menerima kertas yang Bisma sodorkan. "Wow, kenapa kamu bisa luar biasa begini?" tanya Satria takjub melihat pekerjaan anaknya.
Bisma mengangkat bahu. "Itu soal yang sangat mudah buatku, Dad." Dia kembali menyodorkan hasil karyanya.
"What is it?" tanya Satria makin takjub melihat sebuah benda kecil di tangannya.
"Robot Ninja. Fungsinya bisa mengetahui orang atau benda apapun yang datang. Sensornya bisa memberi tahu kita kedatangan orang tersebut," terang Bisma.
"Wow, kamu luar biasa Bisma."