"Kak Rea!"
Rea yang nasih mengobrol dengan anak-anaknya menoleh saat namanya dipanggil. Dia bisa melihat tak jauh darinya Dea tersenyum lebar berjalan mendekatinya. Abi tampak berjalan di sisinya bersama Aiden.
"Ini dia kapten tim kita!" seru Aarizh dan langsung bertos-ria dengan Aiden.
"Kamu keren, Aiden!" Rea mengangkat dua jempolnya.
Aiden tersenyum seraya menggaruk kepalanya. "Semua karena kerja keras tim, Tante."
"Kamu merendah, Tante liat lho performa kamu tadi."
Aiden kembali tertawa canggung. "Aarash dan Aarizh juga hebat."
"Kalian semua memang hebat," timpal Dea. Pandangannya bergeser kepada Rea. "Kak Rea nggak sama Bang Satria?" tanya dia.
"Enggak, dia lagi di Surabaya," sahut Rea matanya melirik Abi yang berdiri di samping Aiden dengan wajah tenang seperti biasa. Lelaki itu sama sekali tidak merasa risih berhadapan dengan Rea. "Apa kabarmu, Bi?" tanya Rea basa basi.
Abi tersenyum tipis. "Saya baik, Bu. Bagaimana keadaan kantor?"
