"Sudah lupa, huh?"
Langkah Glenca yang baru keluar dari toilet terhenti mendengar suara itu. Matanya melihat keberadaan Satria tidak jauh dari tempatnya berdiri. Lelaki itu bersandar pada dinding dengan tangan yang menyilang di depan dada, tengah memandangnya dengan tatapan sinis.
"Kalau rasa ciuman gue, lupa juga?" tanya Satria lagi seraya menarik sudut bibirnya.
Glenca menunduk. Tangannya meremas kuat mendengar ocehan unfaedah mantan kurang ajarnya itu. Menarik napas panjang, Glenca berusaha tidak menghiraukan keberadaan Satria. Dia melanjutkan langkah dan melewati lelaki itu.
Namun, Satria tidak membiarkan wanita itu pergi begitu saja. Dia sambar lengan Glenca saat wanita itu jalan melewatinya.
"Lo serius nggak ingat gue?" tanya Satria menatapnya tajam. "Atau lo sengaja datang ke Wijaya Grup buat balas dendam ke gue?"