"Pak Nugroho sudah tau kan kalau kita akan ke sana?" tanya Rea dengan langkah gegas. Sekretarisnya di sampingnya mengikuti.
"Sudah, Bu. Sudah sejak kita berencana ke sana."
"Good."
Saat ini keduanya sedang berada di bandara untuk melakukan penerbangan ke Makassar. Mereka disambut petugas yang akan mengantar ke ruang tunggu sebelum keberangkatan. Sudah ada Satria dan Ruben yang menunggu di lounge saat mereka sampai.
Glenca yang tidak tahu akan ada Satria dalam perjalanan ini sontak terkejut. Dia beringsut mendekati Rea.
"Bu, saya pikir kita saja yang akan melakukan perjalanan ini," bisiknya pelan.
Rea tersenyum dan menoleh kepada sekretarisnya. "Tadinya begitu. Tapi, suamiku yang posesif itu memaksa ingin ikut," sahut Rea lantas melenggang menghampiri suaminya.
Glenca mengerutkan bibir kecewa. Dia tidak akan bebas bertindak jika ada suami bosnya itu.
"Sayang, kamu habis dari mana aja?" tanya Satria sesampainya Rea di hadapannya.