"Apa kamu nggak mau mengganti sekretaris baru? Aku nanti yang akan memilihkannya langsung. Pilihan Pak Budi sudah nggak bisa dipercaya," ujar Satria saat mereka tengah memakan santap siang di salah satu restoran dekat gedung Wijaya Group.
"Kamu kenapa sih, Bang, selalu rese sama sekretarisku?" tanya Rea menatap suaminya itu dengan pandangan tak suka. Kebiasaan buruk banget.
"Bukannya rese. Aku akan berusaha mencari sekretaris yang berpengalaman di bidangnya. Sekretarismu yang baru itu basisnya bukan sekretaris, kan?"
Rea meletakkan sendoknya dan menatap Satria lurus-lurus. "Memang bukan. Tapi, dia cukup berkualitas kok. Aku udah baca CV-nya."
"Berkualitas kalau nggak sesuai bidang ya tetap akan mengalami kesulitan. Kamu nggak mau kan dia akhirnya nyusahin kamu?" Satria tetap saja mencari alasan untuk bisa mendepak Glenca dari Wijaya Group.