"Nick, lo masih marah?"
Nicko yang sedang menggembala domba-dombanya bergeming mendengar suara Karla dari belakang.
Karla melangkah mendekati Nicko yang masih terlihat sibuk dengan domba-dombanya dan tidak peduli dengan kedatangan Karla.
"Gue minta maaf. Jangan marah lagi ya."
Masih belum ada jawaban dari Nicko, Karla pun bergerak merapat, dan memeluk Nicko dari belakang.
"Jangan marah lagi, please. Gue kan udah minta maaf," rengeknya lagi.
Karla tidak bisa lama-lama musuhan dengan Nicko. Kalau bukan Nicko yang mengalah maka dia yang akan melakukannya.
Nicko mengembuskan napas. Kalau sudah begini, dia tidak mungkin mempertahankan kemarahan. Kelemahan Nicko, salah satunya mudah memaafkan kesalahan yang sudah Karla perbuat jika gadis itu mulai merengek.
"Oke, gue maafin. Tapi, gue nggak mau denger lo mencela Maya lagi," ucap Nicko.
"Ya abisnya lo terus membela dia."
"Karena lo terus mencela dia."
"Cewek kampung itu bikin gue kesel."