Rea melempar diri ke sofa begitu sampai ke rumah. Tangannya menekan-nekat kuat bahunya yang terasa begitu pegal karena kebanyakan memelototi layar laptop. Seharian rapat dan mencoba mencari solusi bersama tim marketing membuatnya lelah. Tim R&D mengusulkan kepada Rea untuk memproduksi produk baru. Kopi instan siap minum dalam kemasan botol. Sementara tim marketing mengusulkan untuk mengganti desain kemasan produk lama. Bagi Rea usul mereka kurang efektif. Produk baru bukan solusi dan mengganti desain juga bukan pilihan yang tepat.
"Bagaimana jika kita produksi less sugarnya juga, Bu. Jadi, bisa menjangkau pasar lansia dan pengidap diabet. Kita harus memastikan produk kita aman untuk dikonsumi mereka."
Itu usul yang diberikan Glenca, sekretarisnya. Lebih masuk akal dan tidak terlalu memakan biaya operasional yang besar. Rea masih menampung usulan lainnya. Kepalanya terlalu pusing, dia belum bisa memutuskan.