Rea mendesah. Dia tahu ide itu tidak akan pernah Satria setujui. Lagi pula dia sendiri yang sudah memecat Abi. Rasanya aneh kalau harus meminta Abi kembali bekerja padanya.
"Dia itu sudah kaya raya. Jadi, sekretaris kamu itu karena dia memiliki misi tertentu. Jangan pernah berpikir untuk merekrut dia kembali. Karena itu hal yang mustahil. Dia nggak akan buang-buang waktu di Wijaya begitu saja," ujar Satria, dan langsung Rea benarkan.
"Kamu nggak mau kerjasama sama dia?" tanya Rea ragu, dan itu sukses membuat Satria menatapnya tajam.
"Aku nggak mau berhubungan dengan dia dalam bentuk apa pun lagi," jawab Satria tegas. Dia masih saja memiliki dendam kesumat pada Abi.
Rea menggaruk kepalanya yang tak gatal dan mendekat kepada Satria seraya berbisik. "Dia kan mau jadi adik ipar kamu, Bang."
"Maksud kamu?" tanya Satria melirik Rea dengan ujung matanya.
"Dia bakal jadi Next husband-nya Dea. Masa kamu nggak ngerti?"
Satria berdecak. "Mereka paling cuma main-main. Aku yakin."