Melihat papanya telentang di tengah lapangan, Aiden pun melakukan hal yang sama. Dia berbaring merentangkan tangan dan kakinya di sebelah Kenzo.
"Kamu keren, Boy," puji Kenzo seraya tersenyum. "Kamu sering latihan?"
"Ya, di sekolah bersama teman-teman," sahut Aiden.
"Kamu pasti nanti bakal jadi kapten basket yang hebat."
Sejenak keduanya saling diam satu sama lain. Menatap langit sore yang cerah. Embusan angin sedikit membawa kesejukan pada keduanya yang tengah kelelahan.
"Aku nggak tau masalah kalian apa sampai memutuskan berpisah. Aku cuma berharap papa dan mama nggak akan melupakan kami saat masing-masing dari kalian sudah menikah nanti," ucap Aiden. Masih sama dengan kekhawatirannya seperti tadi malam.
Tangan Kenzo terjulur ke samping dan mengusap rambut Aiden yang lepek karena keringat.