Abi menggenggam tangan Dea. Menyalurkan kehangatannya di sana.
"Masih ada kesempatan untuk memperbaiki diri, De. Kamu boleh tegas sama anak-anak, tapi jangan juga terlalu keras."
Dea tersenyum kecil dan mengangguk. "Oh ya, kamu sampai kapan di Jakarta?" tanya Dea mengalihkan pembicaraan.
"Aku belum tahu, soalnya sekalian mau meninjau perusahaan di wilayah timur Indonesia. Habis dari sini mungkin aku akan ke berbagai kota di Indonesia Timur. Kamu mau ikut? Mungkin saja kamu jenuh dan butuh hiburan," ujar Abi tersenyum seraya mengerlingkan mata.
"Modus! Bukannya terhibur yang ada aku bakal jadi budak seks kamu."
Abi kontan melebarkan mata. "De, astaga, kalau anak-anak dengar gimana?"
Dea segera menutup rapat mulutnya dan nyengir. "Aku lupa."
Abi menggeleng dan kembali melanjutkan langkah seraya mengawasi Aiden dan Noe dari jauh. Kedua anak itu sedang melihat koleksi robot-robotan.