Satria mengusap wajah frustrasi. "Aku minta maaf. Sungguh itu cuma spontanitas. Tapi, bukan berarti aku menempatkan dia di hati aku, Re. Kamu sangat tahu perasaanku kayak gimana, kan? Please, Re, kita sudah nyaris 17 tahun hidup bersama."
Satria tidak tahu mesti bilang apa lagi untuk meredakan emosi istrinya. Ini baru menyangkut dia yang salah ucap saja ngambeknya Rea sudah tak tertolong, gimana kalau dia dengar ada wanita yang terang-terangan mencolek dirinya? Seperti Karin misalnya.
Tapi, Satria masih tetap memaklumi sih tindakan istrinya. Bercermin pada diri sendiri karena dia pun sering begitu jika Rea sudah membahas tentang Axel.
Rea mengembuskan napas. Sebenarnya dia juga tidak berniat lama-lama marah kepada suaminya. Tapi, sungguh mendengar Satria mengingat nama Meli saat sedang minum bandrek membuatnya kesal setengah hidup.
Dia tidak ingin merusak momen berduanya tanpa anak-anak. Tapi, yang namanya ego kalau sudah tersenggol benar-benar sulit dikendalikan.