Chapter 103 - jengkel

"Kamu jangan bohong. Jelas-jelas kamu tadi bilang kehabisan, dan biasanya kamu menyimpan satu di dompet kamu," hardik Dea kesal. "Kita sudah lama nggak berhubungan ya."

"Aku nggak bohong, Sayang. Terakhir aku menyimpan benda itu di dompet itu tiga bulan lalu. Dan, aku nggak berhubungan dengan siapa pun waktu itu selain sama kamu." Kenzo tidak bohong. Dia mengatakan hal yang sebenarnya.

Dea yang sudah telanjur emosi tidak bisa mengendalikan diri. Alih-alih tenang dengan penjelasan Kenzo dia malah terlihat makin sebal.

"Terserah apa katamu, Ken. Aku sudah nggak mood dan ingin pulang saja."

Kenzo tampak menarik napas panjang dan mengembuskannya. "Baiklah."

Gagal sudah kencan yang anak-anaknya rencanakan malam ini. Kenzo terpaksa menuruti permintaan Dea daripada wanita itu makin murka.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS