Dea menoleh mendengar usul itu tercetus dari mulut Kenzo. Keningnya berkerut.
"Kita punya rumah di Jakarta kenapa harus menginap di hotel?" tanya Dea. Itu hal yang mubazir bukan?
"Sekali-kali nggak apa-apa, kan? Menciptakan suasana beda." Kenzo tersenyum dan membelokkan kemudi memasuki hotel bintang lima milik Keluarga Wijaya yang dikelola oleh Andra itu.
Dea mengedik dan memilih diam saat mobil Kenzo memasuki teras lobi hotel. Keduanya turun dan menyerahkan mobil mereka kepada layanan valet. Sembari menunggu Kenzo memesan kamar, Dea memilih duduk-duduk di lounge hotel yang menyatu dengan lobi sembari memperhatikan karyawan hotel yang hilir mudik.
Seorang manajer hotel yang melihatnya buru-buru menghampiri untuk menyapa.
"Selamat Malam, Bu Dea. Ada yang bisa kami bantu?" sapa manajer yang kebagian sif malah itu.
Dea menggeleng. "Suamiku sedang memesan kamar. Malam ini kami akan menginap di sini."