Irene pun telah sampai kerumah nya, lalu dia pun segera masuk kedalam dan langsung pergi menuju kamar nya. Setelah masuk kedalam kamar Irene pun melemparkan dompet nya ke sembarang tempat dan merebahkan tubuhnya keatas tempat tidur.
Kemudian Irene pun menatap langit-langit kamar nya sambil bergumam "Kenapa aku harus dipertemukan dengan dia, Ya tuhan. Rasanya luka yang telah aku kubur lama kini muncul kembali."
Irene pun menghela nafas kasar perasaan nya kini sangat berantakan karena pertemuan tadi dan memikirkan tentang kontrak kerja sama antara dirinya dengan Kenzie. Irene sadar bahwa jika dirinya tetap bersikukuh ingin membatalkan kontrak itu pasti akan mempengaruhi karirnya dan pandangan orang-orang terhadapnya. Selama ini dirinya selalu dianggap model yang paling terbaik dan profesionalitas. Jika cuma karena masalah ini Irene dicap buruk oleh orang-orang karena tidak profesionalitas dan bisa mempermalukan nama baik keluarganya maka Irene tidak akan membiarkan itu terjadi. Irene harus mengendalikan dirinya agar tidak mengambil jalan yang salah.
Soal perasaan Irene tidak ingin terlalu memikirkan nya cukup kemarin dirinya menangis karena mendengar kepulangan Kenzie. Irene sudah bertekad untuk kuat dan dihatinya kini hanya tersisa perasaan benci dan marah serta luka yang dia pendam. Irene akan bersikap biasa saja didepan Kenzie karena gadis itu ingin menunjukan bahwa dirinya baik-baik saja dan bahagia tanpa Kenzie.
Ditempat lain Kenzie kini ada disebuah Bar sehabis pulang meeting dengan Irene tadi. Saat ini Kenzie sedang duduk sambil memegang gelas wine miliknya. Pandangan Kenzie kosong karena dirinya sedang memikirkan pertemuan dirinya dengan Irene. Hati Kenzie sangat sakit mengingat semua tingkah Irene yang dari pura-pura tidak mengenal dirinya dan menghindar dari dirinya. Bahkan sampai ingin membatalkan kontrak kerja sama mereka berdua. Kenzie pun langsung meneguk habis wine nya karena perasaan nya kini sangat kacau. Lalu menuangkan kembali wine kedalam gelas miliknya dan kembali minum sampai habis. Sudah beberapa tegukan Kenzie meminum wine tersebut bahkan dirinya sudah habis tiga botol wine. Kini Kenzie sudah mabuk tapi dia masih bisa mengontrol dirinya karena tidak terlalu sangat mabuk. Soalnya Kenzie itu kuat minum walaupun berbotol-botol.
Kemudian Kenzie menelpon Brian untuk meminta jemput untuk pulang, karna tidak mungkin Kenzie mengendarai mobil dalam kondisi mabuk seperti ini. Karena menurut peraturan orang yang mabuk atau yang minum alkohol dilarang mengendarai mobil ataupun kendaraan lainnya.
Beberapa menit kemudian akhirnya Brian sampai dibar tersebut. Brian pun langsung menghampiri Kenzie dan bertanya berturut-turut "Lo kenapa bisa ada disini? Lo ada masalah, Ken?".
Brian bertanya seperti itu pada Kenzie karna setau-nya Kenzie itu tidak pernah mabuk-mabukan seperti ini bahkan Kenzie sangat tidak suka dengan namanya minuman yang beralkohol dulu. Apa setelah sekian lama dirinya tidak pernah bertemu dengan Kenzie jadi dia tidak tau bahwa Kenzie kini telah berubah tidak seperti yang dulu.
"Gue gapapa, ayo anterin gue pulang!" seru Kenzie sambil berdiri.
Kenzie pun mulai berjalan duluan meski sedikit sempoyongan dan Brian yang melihat itu langsung membantu Kenzie.
"Gak usah, gue bisa jalan sendiri." tolak Kenzie pada Brian.
"Udah sini gue bantu." ucap Brian kekeh.
Kenzie pun pasrah dan menerima bantuan Brian karena dirinya entah kenapa kepala nya sangat pusing. Biasanya meski dirinya minum banyak tidak akan merasakan pusing seperti ini. Mereka berdua pun telah sampai pada mobil Brian. Lalu Brian pun membuka pintu mobil dan memasukan Kenzie kedalam kursi penumpang yang berada didepan. Kemudian Brian pun masuk kedalam mobil dan mulai menjalankan mobilnya dan pergi dari tempat ini. Sedangkan mobil Kenzie itu telah dibawa oleh pelayan keluarga miliknya karena Kenzie telah menelpon orang rumah nya untuk membawa mobil miliknya.
Didalam perjalanan Kenzie hanya memejamkan matanya untuk mengurangi rasa pusing dikepala nya. Brian hanya melirik Kenzie sesekali untuk memastikan bahwa lelaki itu baik-baik saja. Meski didalam pikiran nya banyak sekali macam pertanyaan tapi dia kubur karena walaupun dia bertanya Kenzie tidak akan menjawab nya. Akan tetapi Brian tetap khawatir melihat kondisi Kenzie saat ini.
"Ken, are you okay?" tanya Brian yang tau bahwa Kenzie itu sebenarnya tidak tidur.
"Yes, I'm fine." jawab Kenzie tanpa membuka mata nya.
"Serious, but you don't seem okay." ucap Brian tidak percaya.
"I'm fine and you don't worry about me." kata Kenzie.
"Dan berhenti berbicara dengan bahasa inggris. Kita diindonesia bukan diamerika, oke." lanjut Kenzie membuat Brian berdecak kesal.
"Ckckck, what ever." jawab Brian kesal.
Kemudian pembicaraan mereka pun berakhir sampai disitu saja dan Brian pun mulai fokus kembali mengendarai mobil nya. Lalu mereka pun tiba dikediaman keluarga Becker yaitu tempat tinggal Kenzie. Brian pun memberhentikan mobilnya dan keluar serta mengeluarkan Kenzie dari dalam mobilnya. Brian pun memapah Kenzie kedalam rumah dan kebetulan Keisha yang sudah diberitahu Brian bahwa Kenzie mabuk kini telah menunggu diruang tamu milik keluarganya. Keisha pun menghampiri Brian dengan wajah cemas.
"Beb, ada apa dengan Kenzie? Kenapa dia bisa kaya gini?" tanya Keisha cemas dan khawatir dengan saudara kembarnya.
"I don't know, lebih baik kamu bantu aku memapah dia kedalam kamarnya." jawab Brian tidak tau.
Keisha pun membantu Brian memapah Kenzie kedalam kamarnya. Sesampainya didalam mereka berdua pun menjatuhkan Kenzie ke tempat tidur nya. Keisha pun merapihkan kondisi tidur Kenzie dan menyelimuti lelaki itu dengan selimut. Lalu Kenzie pun bergumam "Irene ...."
Entah Keisha yang salah dengar atau apa tapi yang jelas dia barusan mendengar Kenzie bergumam menyebut nama Irene.
"Beb, kamu dengar gak Kenzie dia nyebut nama Irene tadi?" tanya Keisha terkejut karena mendengar Kenzie yang memanggil nama Irene.
"Aku engga dengar, Beb. Kamu salah dengar kali." jawab Brian
"Tapi aku yakin tadi Kenzie benar nyebut nama Irene." kata Keisha kekeh dengan apa yang dia dengar.
Saat mereka berdua sedang memperdebatkan apa yang Keisha dengar. Kenzie pun mulai bergumam kembali " Irene ... Irene ... Irene" dengan suara yang jelas.
"Tuh kan, apa yang aku katakan tadi itu benar Beb." ucap Keisha memukul pelan lengan Brian.
"Iya, tapi aku kasihan melihat Kenzie yang seperti ini." seru Brian prihatin dengan kondisi Kenzie.
"Benar, aku juga sangat sedih dan sakit dengan perasaan yang dirasakan Kenzie. Aku tau bahwa dia itu masih cinta sama Irene. Aku yakin dia pasti sangat merindukan Irene, Beb." kata Keisha dengan wajah sendu.
Keisha sangat tau apa yang dirasakan oleh Kenzie karena dirinya dengan Kenzie itu memiliki ikatan batin karna mereka berdua adalah saudara kembar. Jika Kenzie sakit Keisha juga merasakan sakit yang dirasakan oleh Kenzie dan begitu juga dengan Keisha, jika Keisha yang sakit maka Kenzie juga merasakan nya.
"Kamu jangan sedih, beb. Aku yakin pasti suatu saat mereka akan bersama kembali dan Kenzie pun akan merasakan kebahagiaan nya kembali. Lebih baik ayo kita keluar, biarkan Kenzie istirahat dengan nyaman," ujar Brian menghibur Keisha.
Mereka berdua pun meninggalkan Kenzie seorang diri didalam kamarnya.
~ Kenzie Dream ~
Ada melihat seorang gadis sedang berjalan dengan seorang pria menggunakan pakaian seragam sekolah SMA sepertinya mereka adalah sepasang kekasih dan mereka berdua terlihat sangat bahagia dari suara dan gelak tawa nya.
Mereka berdua ternyata adalah Irene dan Kenzie saat masih jadi sepasang kekasih. Sangat terlihat disini banyak binar cinta yang terpancar dari wajah mereka berdua. Irene gadis itu terlihat sangat bahagia karena hal yang dilakukan Kenzie, begitu pun dengan Kenzie sangat bahagia karna melihat kekasih nya bahagia karena dirinya.
"Sayang, tetaplah tersenyum dan bahagia seperti ini." ucap Kenzie tersenyum lembut.
"Iya, tapi aku akan bahagia bila bersamamu jadi kamu jangan pernah tinggalkan aku." jawab Irene menatap mata Kenzie dengan lembut.
"Aku janji sama kamu, Sayang. Bahwa aku Kenzie tidak akan meninggalkan Irene seorang diri dan akan selalu berada disamping nya walau keadaan apapun karena Kenzie akan selalu mencintai dan melindungi Irene selamanya." kata Kenzie mengikrarkan janji nya pada Irene.
Irene yang mendengar penuturan Kenzie pun langsung memeluk tubuh Kenzie. Gadis itu sangat bahagia atas apa yang diucapkan Kenzie barusan.
"Aku juga janji akan selalu bersamamu dan tidak akan pernah meninggalkanmu. Aku sangat mencintaimu, Ken." seru Irene didalam pelukan Kenzie.
Lalu tiba-tiba semua nya berubah dan turun hujan begitu saja. Irene yang berada didalam pelukan nya menghilang begitu saja. Kenzie yang melihat itu khawatir dan mulai mencari keberadaan Irene ditengah guyuran hujan.
"Irene ... Sayang." teriak Kenzie khawatir tetapi tidak ada jawaban dari orang yang dipanggilnya.
Kenzie pun mencari Irene kesana kemari seperti orang gila tapi tidak menemukan nya. Baru beberapa jam dia bersama Irene tapi tiba-tiba Irene hilang begitu saja.
"Irene ...." teriak Kenzie kembali lalu melihat punggung seorang gadis sedang duduk dengan bahu gemetar dibawah guyuran hujan deras.
Kenzie pun menghampiri gadis tersebut karena dia tau siapa gadis tersebut yang tak lain adalah Irene.
"Sayang, ada apa hemm? Kenapa kamu bisa ada disini? Kenapa menghilang begitu saja." tanya Kenzie dengan perasaan sedikit tenang.
"Kamu kenapa tega tinggalin aku sendiri, Ken. Kamu jahat aku benci kamu," ujar Irene sambil menangis terisak.
"Siapa yang ninggalin kamu, Sayang. Aku ada disini bersama kamu." kata Kenzie menenangkan Irene.
"Kamu bohong!! Kamu tega ninggalin aku cuma demi gadis lain." ucap Irene dengan pandangan terluka.
Kenzie yang melihat Irene seperti ini merasakan sakit. Dirinya tidak sanggup melihat wanita yang dicintai nya menangis dan terluka apalagi itu karena dirinya. Kenzie pun mencoba memeluk Irene tetapi wanita itu menolak pelukan nya.
"Lepasin aku !! Kita berdua sudah tidak ada hubungan apapun lagi. Lebih baik kamu pergi temui kekasih barumu itu." seru Irene menolak pelukan Kenzie.
"Apa maksud KAMU, kita gak pernah putus dan itu tidak akan pernah." ucap Kenzie membentak Irene.
"Kamu bentak Aku? Kamu memang udah berubah, Ken. Hiks ... hiks aku benci sama kamu Kenzie." kata Irene sambil berteriak lalu berlari pergi meninggalkan Kenzie.
Kenzie pun mengejar Irene tetapi gadis itu menghilang dengan sangat cepat dari nya.
"Aaarrrrrghhhhh ...." teriak Kenzie karna tidak menemukan keberadaan Irene.
"Ada apa denganmu Irene? Aku tidak mengerti jangan tinggalkan aku." gumam Kenzie hancur.
Hati Kenzie sangat sakit dan hancur !! Wanita yang dicintai nya pergi meninggalkan dirinya dengan alasan yang tidak bisa dia mengerti. Bagaimana hidup nya tanpa Irene nanti? Kenzie tidak bisa membayangkan nya.
"IRENE ...." teriak Kenzie sambil memegang dadanya yang teramat sangat sakit.
Lalu Kenzie pun membuka klopak mata nya tiba-tiba. Dia pun mengedarkan pandangan nya ke semua arah dan ternyata kini dia berada didalam kamar nya. Kenzie pun mulai menghela nafas kasar.
"Jadi itu hanya mimpi tapi mengapa seperti nyata." gumam Kenzie karena merasa hati nya sangat hancur dan sakit.
"Janji itu seperti yang aku ucapkan dulu. Apa maksud dari mimpi itu. Apa karna rasa penyesalan dan bersalahku karna menyakiti nya jadi aku bermimpi seperti itu? Atau karna rasa cintaku yang membawa semua kenangan bahagia dan pahit kedalam mimpiku." pikir Kenzie yang merasa bingung.