Disuatu tempat Irene sedang melakukan pemotretan setelah dia bertemu klien barunya. Seharusnya siang ini dia ada janji bertemu dengan Rania dan Inara tapi dia membatalkannya karna dia harus pergi ke acara fashion show. Sejujurnya dia tidak enak hati pada sahabatnya itu. Lalu dia pun menghubungi Rania.
"Hallo ... Ra!!"ucap Irene
"Iya, Ada apa?" jawab Rania sambil bertanya.
"Maaf yah, tadi gue batalin janji sama lo"ucap Irene menyesal.
"Gapapa kok, gue juga tau lo sibuk." jawab Rania
"Hemmm gue gak enak nih sama lo berdua. Inara gimana dia marah gak sama gue?" tanya Irene memastikan.
"Tenang Inara dia gak ngamuk kok sama lo." ucap Rania sambil tertawa.
"Oh, yaudah kalau begitu kan gue jadi tenang"ujar Irene sambil menghela nafas lega.
"Irene, gue boleh nanya gak?" tanya Rania dengan hati-hati.
"Boleh lah, emang lo mau nanya apa sih Ra." jawab Irene lembut.
"Hemmm ... Misalnya nih kalo Suatu saat Kenzie balik kesini dan lo ketemu dia gimana perasaan lo?" tanya Rania dengan perasaan gugup.
Irene terdiam saat Rania bertanya seperti itu. Dia tidak tau harus menjawab apa. Karna dia sudah lama mengubur nama Kenzie didalam hatinya.
Dan Rania yang melihat itu pun langsung berkata ...
"Yaudah Irene lo gak usah jawab pertanyaan gue, itu gak penting kok." kata Rania sambil tertawa canggung.
"Ra, emang Kenzie udah balik? Kapan dia balik? Kenapa gak ada yang kasih tau gue." ucap Irene malah bertanya berturut-turut ke Rania.
"Eng-ga tau gue, lagian siapa bilang Kenzie balik Irene. Dia gak balik kok. Lo ngada-ngada aja," jawab Rania gugup.
"Lo lagi bohong kan sama gue. Gue tau lo, Ra. Lo gak akan tanya sesuatu yang mungkin udah lo tau sebelumnya. Jawab gue kapan Kenzie balik." ucap Irene dingin.
"Gue gak bohong kok, serius." kata Rania cemas.
"Lo sahabat gue kan Ra. Lo pasti tau gimana perasaan gue saat dibohongi sahabatnya sendiri. Kenzie udah balik kan hari ini," ujar irene kecewa karena dibohongi Rania.
Rania terkejut saat denger itu..
"Hemmm, iya tapi gue gak maksud bohongin lo, karna gue dan yang lain gak mau sampai lo tau soal kenzie. Kita takut lo kaya dulu lagi." jelas Rania
"Kenapa Ra, lo takut kalo gue terluka lagi atau lo takut gue benci sama kenzie?" tanya Irene sinis.
"Irene gue takut lo terluka lagi, Kenzie sekarang beda, dia udah banyak berubah." jawab Rania
"Terus kalo dia berubah gue peduli, engga gue gak peduli sama sekali tentang Kenzie. Bagi gue dia udah gak ada, bagi gue dia udah pergi untuk selamanya. Meski suatu saat nanti gue ketemu dia, gue pastiin bukan gue yang terluka tapi dia. Gue udah sejauh ini melangkah Ra, gue baik-baik ajah tanpa dia. Mungkin dulu gue terlalu bergantung pada dia tapi sekarang gue bisa ngelakuin segalanya sendiri. Jadi lo bilang sama yang lain termasuk kakak gue, gue baik-baik ajah gak usah khawatir sama perasaan gue."kata Irene panjang lebar.
Lalu setelah itu sambungan telepon diputus oleh Irene.
"Jadi lo udah balik kesini. Tapi gue gak tau sama sekali. Apa lo udah bener-bener buang gue dari hidup lo Ken. Jika itu mau lo gue juga bisa buang lo selamanya dari hidup gue," ujar Irene dalam hati.
Dia berusaha sekuat mungkin untuk melupakan Kenzie selamanya dan sekarang dia harus tau kenyataannya bahwa pria itu udah balik kesini.
*****
Disisi lain Rania gelisah mendengar penuturan Irene ditelepon. Dia segera menghubungi semuanya yaitu Arka, Viona, Arsya, Inara, Sakha, Brian dan Keisha serta Kenzie untuk bertemu.
"Ada apaan sih Ra? lo ajak kita kumpul semuanya. Udah tau juga gue gak mau ketemu dia?" tanya Viona kesal sambil menunjuk Kenzie dan yang ditunjuk pun hanya menatap datar Viona.
"Tenang Vio, sekarang bukan waktunya lo ngedumel ke gue." jawab Rania dengan nada tegas.
"Sebenernya ada apa sih sayang. Kamu kumpulin kita begini sambil bawa nama Irene segala?" tanya Arka lembut.
"Jadi, gini Irene dia-" ujar Rania menggantung dan gugup.
"Kenapa sama Irene yang?" tanya Arka khawatir.
"Iya ada apa sama Irene," ujar Viona juga tak kalah khawatir dan yang lainnya pun sama khawatirnya.
"Dia udah tau kalo Kenzie udah balik." teriak Rania sambil memejamkan matanya.
"Kenapa dia bisa tau kalo gue udah pulang?" tanya Kenzie dingin.
Sejujurnya dalam hati Kenzie senang Irene udah tau tapi dia juga khawatir akan sesuatu yang gak bisa dijelaskan.
"Bener, kok Irene bisa tau Kenzie udah pulang?" tanya Sakha kali ini.
"Ini semua karna salah gue gak seharusnya gue tanya gitu." jawab Rania menyesal.
"Emang lo nanya apa sama Irene, Ra?" tanya Inara mendahului Viona yang akan bertanya.
"Jadi gini ..." ucap Rania lalu dia menjelaskan semua percakapan dia sama Irene.
Rania pun menceritakan semuanya apa yang terjadi antara dirinya dengan Irene. dia pun meminta maaf pada Arka dan Viona karna dia tau kekasihnya dan sahabatnya itu tidak mau kalau Irene sampai tau kepulangan Kenzie. Dia salah gak seharusnya dia tanya kaya gitu kepada Irene.
"Ra, kenapa sih lo bisa ceroboh kek gitu. Seharusnya lo gak nanya kaya gitu, Ra." ucap Viona marah pada Rania.
"Maaf Vio!! Gue tau, gue salah. Gue minta maaf sama kalian semua." jawab Rania dengan sangat menyesal.
"Udah kamu tenang ajah yah. kamu jangan marah sama Rania dia gak sepenuh nya salah mungkin memang sudah takdirnya Irene harus tau. Kamu tau kita gak bisa selama nya sembunyiin ini dari Irene pasti lambat laun dia akan tau," ujar Arsya memberi pengertian pada Viona.
"Iya Ra, lo gak usah ngerasa bersalah kaya gini. Lo gak salah yang Arsya katakan itu bener, kita gak bakalan bisa sembunyiin hal ini dari Irene selamanya." ucap Inara menenangkan Rania.
"Betul disini gak ada yang marah kok sama lo, Ra." kata Keisya meyakinkan Rania sambil tersenyum.
Dalam hati ia berkata, "Malah gue seneng banget akhirnya Irene tau bahwa Kenzie udah pulang. Tinggal menunggu waktu aja untuk mereka berdua bertemu. Gue berterima kasih banget sama lo Rania."
Arka sedari tadi diam saja dan Viona hanya mendengus kesal dia tau memang dia gak seharusnya marah pada Rania cuma karna masalah ini. Dia juga bingung pada dirinya sendiri, satu sisi dia ingin memaafkan Kenzie tapi disisi lain dia tidak ingin memaafkan Kenzie.
"Ka, lo dari tadi diam ajah jangan bilang lo marah sama Rania cuma gara-gara ini?" tanya Brian sambil menebak-nebak.
"Serius lo Ka, marah sama Rania. Plisss deh, lo jangan marah sama Rania dia gak salah," ujar Keisya
"Kamu marah sama aku Yang. Maafin aku, aku gak maksud kaya gitu." ucap Rania menatap Arka dengan mata berkaca-kaca seperti ingin menangis.
Arka yang ditatap seperti itu pun luluh, dari dulu dia gak bisa melihat Rania menangis mana tega dia membiarkan gadisnya menangis karna takut dirinya marah.
"Aku gak marah sama kok, cuma aku lagi berpikir kenapa Irene harus tau lebih cepat dari dugaanku." jawab Arka pada Rania lembut lalu menarik gadis itu kedalam pelukannya untuk menenangkannya agar tidak merasa bersalah.
Dan yang lain hanya bisa lihat itu dengan bahagia. Arsya pun melakukan hal yang sama dengan cara menggenggam tangan Viona untuk menenangkannya.
Kenzie pemuda itu hanya diam menatap sahabat-sahabatnya. Dia mengakui bahwa permasalahan yang terjadi hari ini dan mungkin sebelumnya itu karna dirinya, karna perbuatannya dimasa lalu yang menyakiti sahabatnya sekaligus kekasihnya dulu.
Banyak hal yang sudah Kenzie lewatkan karna pergi meninggalkan mereka semua. Dari Sakha dan Inara yang berpacaran, dari Arka dan Rania yang tadinya Friendzone jadi sepasang kekasih, dan Arsya yang dulunya selalu bermain-main dengan wanita kini dia hanya mencintai satu wanita dihatinya yaitu Viona meski belum mendapat jawaban apapun dari gadis itu, Arsya tau bahwa Viona juga mencintainya karna cinta tak hanya bisa diungkapkan dengan kata-kata saja tetapi dengan sikap dan segala perlakuan gadis itu padanya itu sudah membuktikan semuanya. Serta yang terakhir Keisya dan Brian dia tidak menyangka adik kembarnya itu berpacaran dengan sahabatnya, yang dia tau dulu Brian selalu mengejar ngejar Keisya tapi tak pernah digubris sama sekali oleh gadis itu tetapi sekarang mereka berdua malah berpacaran.
Setelah semuanya terselesaikan dengan baik mereka pun pulang karna langit sudah mulai gelap dan sebentar lagi hujan. Sedangkan disisi lain disebuah kamar Irene duduk terdiam menatap kedepan memperhatikan sebuah Figura Foto yang bergambar dirinya dan sahabat-sahabatnya disitu juga ada Kenzie yang berdiri disampingnya sambal menatap kearahnya dan tersenyum foto itu tak sengaja diambil 3 tahun yang lalu saat mereka liburan sebelum ujian sekolah menengah Akhir.
Irene menatap sendu foto itu tak serasa dia menangis sambil mengusap foto Kenzie diantara mereka semua. Dia selalu bertanya-tanya mengapa Kenzie meninggalkannya? pertanyaan itu sudah pudar yang sekarang dia pertanyakan mengapa dia masih rindu dan masih cinta pada lelaki itu meski sudah disakiti olehnya. Mengapa dia tidak bisa benci lelaki itu dengan sepenuhnya!!! Adakah yang bisa menjawab pertanyaan ini semua.
Hujan menemani gadis itu seakan akan tau apa yang dialaminya. Irene menangis sambil menatap hujan diluar jendela kamarnya. Irene bertanya pada hujan, "Mengapa kau membawanya kembali kesini? Dulu kau membawa nya pergi dari sisiku, tapi sekarang kau mengembalikannya tak cukup kah selama ini kau melihatku menderita tanpanya."