Sementara itu Kenzie sedang menyelesaikan beberapa laporan padahal ini sudah waktu nya makan siang, tetapi Kenzie masih sibuk dengan urusan pekerjaan nya. Tiba-tiba ponsel Kenzie berdering ...
"Hallo." ucap Kenzie menjawab panggilan tersebut.
"Hallo, Ken. Gue udah ada didepan Kantor lo sama Brian. Cepat lo turun ke bawah !! Kita akan makan siang bareng." seru Keisha
"Lo duluan aja nanti gue nyusul." jawab Kenzie
"Engga, pokok nya lo turun berangkat bareng sama gue sekarang." kata Keisha penuh penekanan.
Sedangkan Kenzie pun menghela nafas kasar, memang saudara kembar nya ini kalau ada mau nya pasti tegas dengan pendirian nya.
"Okay, gue turun." ucap Kenzie mengalah.
Kenzie pum mengambil Jas nya yang tersampir dikursi nya. Lalu Kenzie pun memakai nya serta mengambil handphone dan dompet yang dia letakan di meja tadi. Kemudian Kenzie pun turun kebawah menemui Keisha dan Brian yang sudah menunggu nya. Sesampainya diluar pintu Kantor Kenzie pun melihat mobil Brian dan disitu sudah ada Keisha yang melambaikan tangan kearah nya. Kenzie pun langsung menghampiri dan masuk kedalam mobil tersebut.
Lalu mobil pun berjalan, selama diperjalanan hanya Keisha dan Brian yang banyak berbicara. Sedangkan Kenzie hanya diam dan memejamkan mata nya karna dirinya sangat lelah dan pusing memikirkan pekerjaan nya yang masih menumpuk. Keisha pun yang menyadari Kenzie diam saja dari tadi, lalu bertanya sambil melihat Kenzie "Ken, lo kenapa diam aja dari tadi?".
"Gue gapapa, buruan cari tempat makan nya gue gak ada waktu banyak." jawab Kenzie
"Iya, santai aja Ken. Lo bos nya ini telat juga gapapa kali." ucap Brian sambil melihat Kenzie dikaca spion mobil nya.
"Kerjaan gue masih banyak Brian. Dan gue gak punya waktu untuk bersantai-santai kaya lo." seru Kenzie sinis
"Yaudah, kita ke Resto yang ada didepan sana aja." timpal Keisha sebelum mereka berdua makin berdebat dan menunjuk kearah depan.
"Kamu tau kan Beb tempat nya?" lanjut Keisha bertanya pada Brian.
"Iya, aku tau." jawab Brian tersenyum kearah Keisha.
Beberapa selang waktu kemudian, mereka bertiga pun sampai pada sebuah Resto. Mereka pun masuk kedalam dan langsung duduk disebuah meja yang kosong. Kemudian seorang pelayan pun menghampiri mereka bertiga.
"Permisi mas/mbak mau pesan apa?" tanya Pelayan tersebut dengan sopan dan ramah.
Lalu mereka bertiga pun membuka buku menu nya.
"Saya pesan satu Chicken Spaghetti aglio olio dan satu Red wine." jawab Brian
Pelayan pun menulis pesanan Brian dan bertanya pada Keisha dan Kenzie "Lalu mas dan mbak nya pesan apa?".
"Hemm, saya pesan satu Spaghetti Carbonara, satu Steak Beef dan satu Red wine." jawab Keisha.
"Saya pesan satu Chicken Spaghetti with Cream Cheese and Cream of Mushroom Soup dan satu White wine." tambah Kenzie.
Pelayan pun selesai mencatat semua pesanan mereka dan menyebut kembali pesanan nya untuk memastikan bahwa pesanan itu benar dan tidak salah.
"Baik, jadi yang mas dan mbak nya pesan. satu Chicken Spaghetti Aglio Olio, satu Spaghetti Carbonara, satu Steak Beef, satu Chicken Spaghetti with Cream Cheese and Cream of Mushroom Soup, satu White wine dan dua Red wine. Benar?" ucap Pelayan tersebut sambil bertanya.
Sedangkan mereka hanya mengangguk sebaik jawaban. Kemudian pelayan tersebut pun berbicara "Baiklah, kalau begitu saya permisi."
Beberapa menit kemudian pelayan itu pun membawa pesanan makanan mereka. Mereka pun langsung makan dan sesekali berbicara.
"Besok malam jadwal lo kosong gak, Ken?" tanya Brian sedangkan Keisha hanya diam menyimak pembicaraan mereka berdua.
"Kaya nya kosong, ada apa emang?" jawab Kenzie bertanya balik pada Brian.
"Si Arsya ngajak kita semua kumpul dirumah nya. Dia mau buat party kecil-kecilan dirumah nya." ucap Brian menjawab pertanyaan Kenzie.
"Ada acara apa emang dia sampai buat party kaya gitu?" tanya Kenzie lagi.
"Soal itu gue gak tau !! Yang pasti emang si Arsya tuh sering banget bikin party tanpa alasan yang jelas." jawab Brian sambil tersenyum.
"Lo akan datang kan, Ken?" tanya Keisha yang sedari tadi diam.
"Iya gue bakalan datang, tapi Arsya gak ada ngomong apa-apa sama gue." jawab Kenzie
"Arsya udah ngomong sama gue dan dia juga suruh gue untuk kasih tau lo," ujar Keisha sedangkan Kenzie hanya menganggukan kepala nya sebagai tanda mengerti.
"Btw, lo kemarin kenapa sampai mabuk-mabukan kaya gitu? Sebenar nya lo ada masalah apa?" tanya Brian yang masih penasaran.
"Gak ada masalah apa-apa, kok. Gue cuma lagi pengen minum banyak aja kemarin." jawab Kenzie berbohong.
"Serius, Ken !! Tapi kenapa lo nyebut nama Irene pas lo tidur?" kini Keisha yang bertanya pada Kenzie.
Kenzie terdiam memikirkan perkataan Keisha barusan. Masa iya, dirinya menyebut nama Irene dalam kondisi tidak sadar itulah yang Kenzie pikirkan saat ini.
"Lo salah dengar kali, mana mungking gue nyebut Irene." elak Kenzie yang memang tidak tau.
"Enak aja lo, gue dengar jelas banget. Lo itu nyebut nama Irene dua kali dan bukan hanya gue yang dengar !! Brian juga dengar Kok." seru Keisha dengan tegas.
Brian yang nama nya dibawa-bawa, dia pun langsung menyetujui ucapan kekasih nya barusan.
"Benar, Ken. Kita berdua dengar jelas lo nyebut nama Irene. Sebenarnya lo ada masalah apa? Apa kemarin lo mabuk itu karna Irene, Iya?" tebak Brian sambil bertanya.
"Seterah apa kata lo berdua yang jelas gue gak inget apa-apa tentang yang dimaksd lo berdua. Dan masalah kemarin gue mabuk itu gak ada hubungan nya dengan Irene." jawab kenzie kembali berbohong.
"Lo bohong, gue tau lo Ken." kata Keisha yang masih tidak percaya.
"Seterah lo percaya atau tidak nya yang penting gue udah jawab pertanyaan lo berdua. Yaudah gue balik dulu ke kantor karna masih banyak yang harus gue urus." ucap Kenzie lalu berdiri dan pergi meninggalkan Keisha dan Brian.
"Heol, lihat itu beb. Dia pergi ninggalin kita gitu aja," ujar Keisha yang terlihat kesal pada Kenzie.
"Sudahlah, Beb. Kenzie emang seperti itu!!" seru Brian sambil melihat punggung Kenzie yang sudah tak terlihat lagi.
Kenzie pun meninggalkan Resto dengan menggunakan Taxi. Didalam Taxi Kenzie terus memikirkan perkataan Keisha, apa benar dirinya menyebut nama Irene tapi kenapa dia tidak bisa mengingatnya. Tidak hanya itu saja Kenzie pun kembali mengingat mimpi nya kemarin malam itu. Semua itu berhubungan dengan Irene gadis yang pernah cintai bahkan sampai saat ini, gadis itu lah yang selalu menjadi pemilik hatinya. Walaupun kenyataan nya gadis yang dicintai nya kini membenci nya.