Kemarin, Abel dan Dirga sudah mendatangi kantor ekspedisi, sesuai yang cewek itu mau untuk bekerja di sana. Dirga akhirnya mengikuti saja. Namun, hari ini mereka belum mendapat jadwal. Kapan dimulainya pekerjaan itu sedang dirundingkan oleh atasan.
Sementara menunggu, Abel hanya bersantai di kosan. Dia tengah melamun di dalam kamar sampai tidak sadar kalau Erika sudah duduk di sebelahnya. Gadis itu lantas melemparkan bantal dan Abel langsung menoleh.
"Ngelamun apa pagi-pagi begini?" tanya Erika seraya terkekeh.
"Ganggu aja ih, kebiasaan," tukas cewek itu dengan bibir mengerucut.
"Bel, cowok yang sering jemput lo itu kenapa perhatian banget sih? Mana sweet parah lagi," ucap Erika. Dia sampai memeluk bantal erat-erat sangking gemasnya pada Dirga.
"Kalau mau, ambil aja," sahut Abel cuek.
"Beneran ya? Serius, buat gue?" Erika langsung tersenyum sumringah, penuh harap.
"Iya, buat lo deh, gratis," jawab Abel tidak begitu peduli.