"Lia … Lia … sabar, Dani akan menikahi Abel. Dia akan bertanggung jawab," ucap Rindu seraya merangkul bahu gadis itu supaya tenang.
"Kak, terus Kakak gimana kalau Buaya darat ini nikahin Abel?" geram Dirga.
"Kakak nggak papa kalau memang harus memiliki madu," jawabnya pasrah, "Bel, kalian menikahlah," imbuh Rindu yang kali ini menatap lemah Abel.
"Aarrgghh!" teriak Dirga sambil meninju dinding.
Abel hanya membisu, ia tahu dirinya sakit, tapi mengerti bagaimana sakitnya Rindu yang harus berbagi suami.
Beberapa menit kemudian, semua terlihat lebih tenang. Hanya gemuruh dalam dada yang masih tersisa. Dani yang kini menjadi sumber masalah, terlihat bergeming dengan kepala menunduk.
Tepat di sampingnya adalah sang istri yang sudah tidak menangis lagi. Namun masih menyisakan helaan napas menyesakkan. Sesekali ia melirik Abel. Air mata calon madunya terlihat sangat sembab. Dia lantas menyentuh lagi bahu Abel dan melempar senyum kecut.
"Besok kalian menikah," ucap Rindu.