Dan sesampainya,Kim Namjoon dimarkas. "Namjoon,darimana saja kau?!. Kami sangat mengkhawatirkanmu". J-Hope,menyambut Namjoon yang terlihat memasuki ruangan utama. Kemudian,disambut oleh yang lain. "Namjoon,kami semua mencarimu. Karena,kau pergi tanpa sepengatahuan kami". Suga menyuguhkan makanan pada Namjoon yang baru tiba dimarkas. "Kau tahu?. Suga yang membuat makanan ini,khusus untukmu". Taehyung merangkul Suga dan menjelaskan apa yang dilakukan oleh Suga untuk Kim Namjoon. "Oh,benarkah?. Jadi,kau membuat ini untuk tanda terima kasih. Begitu?". Tertawa kecil akan yang dilakukan Suga. "Mungkin,seperti itu. Taehyung bilang,kalau sangat suka makan Kalguksu. Karena itu,aku membuatkannya untukmu. Jadi,bisakah kau menerimanya?. Aku mohon..". Mengemis,agar tanda terima kasihnya diterima. "Mmm.. . Seharusnya,kau tidak perlu melakukan ini. Tapi,karena hatimu sangat baik. Maka,kuterima tanda terima kasihmu ini". Merasa sungkan dengan yang Suga lakukan. Namun pada akhirnya,Namjoon bersedia menerimanya. Dan semuanya,terasa menyenangkan karena keadaan kembali normal. Meskipun,saat ini hanya sementara. Disisi lain,kau pun mulai siuman dari tidur panjangmu sejak sepuluh jam terakhir.
"Kepalaku sakit.. . Hmm?!. Ada dimana aku sekarang?". Memegang kepala dengan bertanya-tanya. Saat,kau sedang merenung. Tiba-tiba,Kim Namjoon dan Suga masuk ke kamarmu. "Kau sudah siuman (Y/N)?!". Terkejut melihatmu sudah siuman. "Apa kau mengingatnya?. Dia..". Namjoon,mencoba membantumu untuk mengingat semuanya. "Kakakku,kak Suga". Tersenyum kecil pada Namjoon. Mendengar yang kau katakan,Suga dapat bernafas dengan lega. "Syukurlah,ingatanmu sudah kembali. (Y/N),kita harus segera pulang. Mama dan papa pasti sangat khawatir pada kita berdua". Membujukmu dengan tersenyum. "Tunggu. Kau yakin,ingin pulang secepat ini. Suga?". Tercengang,mendengar keputusan Suga. "Tentu saja,aku yakin hal ini Namjoon. Semoga,Kim Seokjin tidak melakukan hal yang sama lagi. Ini sudah berakhir". Tersenyum dan meyakinkan Namjoon. "Hmm.. . Suga,ada yang ingin kusampaikan padamu". Dengan tenang,Namjoon menggiring Suga ke sudut ruangan. "Ada apa,Namjoon?". Tanya Suga dengan polos.
"Sebenarnya,tadi aku pergi menuju kediaman Kim Seokjin. Tidak lain dan tidak hanya untuk mencari informasi,mengenai alasan Kim Seokjin mengincar (Y/N)". Mau tidak mau,Namjoon harus berkata jujur. "Apa?!. Kenapa,kau tidak memberitahu kami Namjoon?!". Membelalakkan matanya tajam. "Maaf. Aku melakukan ini karena,aku ingin melindungi kalian berdua". Merasa bersalah dengan tindakannya. "Jangan bilang,kalau Seokjin mencoba menghentikanku. Karena,dia ingin merebut (Y/N) kembali". Menerka yang Kim Namjoon maksud. "Ya. Kau benar,Kim Seokjin akan tetap mengincar (Y/N) sampai kapanpun. Jadi aku sarankan,kau dan adikmu tinggal sementara di Basecamp kami". Pinta Namjoon begitu memaksa. "Tapi,bagaimana dengan orang tua kami?. Mereka pasti sangat khawatir akan keadaan kami". Cemas dengan Tuan dan Nyonya Min. "Untuk itu kau tenang saja,biar Jimin dan J-Hope yang membawa mereka ke Basecamp dan kini mereka tengah berada diperjalanan". Ujar sang leader of Bulletproof. "Begitu. Tapi,aku sudah banyak merepotkan kalian. Aku..". Merasa sungkan pada semua anggota Bulletproof.
"Sudahlah. Sebagai pelindung umat manusia,sudah sewajarnya kami memberi pertolongan kepada yang membutuhkan. Apalagi,(Y/N)..". Senyum bijak dari Namjoon terpancar dari wajahnya. Namun,Suga memotong pembicaraan dan menerka kembali dengan tepat sasaran. ".. Adalah darah sucinya. Apa aku benar,Nam.. Joon?. Menoleh dengan sendu pada Namjoon. Dan begitu Namjoon mendengar hal tersebut,dia terkejut. "Darimana kau tahu,kalau (Y/N) adalah darah suci yang Kim Seokjin incar?". Tanya Namjoon penasaran. "Aku mengetahuinya pada saat,aku memutuskan rantai pengaruh jahat pada (Y/N). Dan ya,aku bisa melihat semuanya". Memandang ke arah lain. Lalu,ke arah Namjoon. "Bagaimana caranya?". Begitu fokus Namjoon memandang Suga. "Itu terjadi begitu saja,aku.. benar-benar tidak tahu". Senyum kebingungan. Karena bosan,kau pun memanggil mereka berdua.
"Mmm.. . Kakak?. Kenapa,kalian lama sekali berdiskusinya?". Nada yang agak tinggi pada keduanya. "Ada apa?. Kau kesepian,(Y/N)?". Tersenyum menghampirimu beserta Namjoon. "Tentu saja,kau seperti tidak membutuhkanku sekarang". Wajah murung tak berdosa. "Kalau aku tidak membutuhkanmu,sudah kutenggelamkan kau ke laut". Menoyor kepalamu cukup keras. "Kakak ini,menyebalkan..!!!". Memukul balik dengan menyikunya. Namjoon hanya tertawa melihat para bocah ingusan ini berkelahi. Hingga,sampai-sampai melupakan sesuatu. "Akh. Benar,aku jadi lupa. Perkenalkan,namaku Kim Namjoon. Panggil saja,aku Namjoon". Tersenyum ramah padamu. "Namaku,Min (Y/N). Panggil saja,aku (Y/N)". Senyum cengengesan. "Mmm.. . Sepertinya,adikmu jauh dari kata lugu ya?". Senyum heran mengenai dirimu. "Ya. Adikku memang jauh dari kata lugu,terlihat dari cara senyumnya yang bak evil". Terkejut dengan yang Namjoon katakan. Lalu,memalingkan pandangannya padamu sambil mengacak rambut.
"Akh,kakak. Selalu saja,seperti itu". Wajah murung dan melancipkan bibir. "Kau tak perlu marah. Itu tandanya,dia menyayangimu". Bela Namjoon. "Yang benar saja,dia kakak yang menyebalkan. Jadi,kau lebih memilihnya ketimbang aku yang selalu teraniaya?". Memicingkan mata kang lawak. "Tunggu. Aku baru ingat..!!!. Kenapa,aku bisa ada disini. Apa yang sebenarnya terjadi?". Baru sadar akan kondisimu sendiri. Menyadari akan hal itu,Suga dan Namjoon menyembunyikan fakta yang sebenarnya darimu untuk sementara waktu. "Sebenarnya,banyak yang harus diceritakan padamu. Namun,pak Namjoon dan kak Suga ingin kau tenang dulu juga jangan memikirkan hal-hal yang lain demi kesehatanmu. Yang terpenting,kau aman sekarang. Mengerti?". Mencubit pipimu. Lalu,Namjoon ikut menambah dan membenarkan apa yang disampaikan Suga. "Kakakmu benar. Untuk saat ini,kau tidak perlu memikirkan masalah apapun. Meskipun,kau sangat ingin mengetahuinya. Tapi lambat laun,kau akan mengetahui apa yang sebenarnya kami sembunyikan darimu". Senyum meyakinkanmu.
"Kalau begitu,apa boleh buat apa yang kalian katakan ada benarnya. Tapi,kalian harus janji untuk menceritakan semua yang terjadi padaku". Menatap mereka satu per satu. "Kami janji". Jawab mereka serentak. Ditempat lain,J-Hope dan Jimin sudah sampai dirumah kediaman keluarga Min. Kemudian,J-Hope membuka percakapan. "Disinilah,kediaman Suga dan (Y/N). Ayo,Namjoon hyung sedang menunggu kita". Keduanya,keluar dari mobil. Setelah memarkirkannya. Kemudian,sampailah mereka di depan pintu. "Permisi. Tuan?. Nyonya?. Apa ada orang di dalam?". Jimin mengetuk pintu. Sambil,memandang ke arah J-Hope dan begitupun dengan J-Hope yang refleks memandang ke arah Jimin. Hasilnya.. . "Ya,tunggu sebentar". Suara seorang wanita hendak membuka pintu. Kemudian, membukakan pintu. "Maaf,ada yang bisa saya bantu?". Tanya Nyonya Min bingung. Lalu,disusul oleh Tuan Min menghampiri sumber suara. "Apa ini,keluarga Tn.Min Byung Hun?". Tanya Jimin malu-malu. "Ya. Benar,ada keperluan apa kalian datang kemari?". Wajah resah terpancar dari Tuan dan Nyonya Min.
"Kami dari anggota Bulletproof,meminta Tuan dan Nyonya untuk ikut bersama kami". Pungkas J-Hope tanpa basa-basi. "Kenapa,kami harus ikut bersama kalian?. Apa yang kalian inginkan?". Tolak Tuan Min yang merasa terancam akan kedatangan J-Hope dan Jimin. "Kami diperintahkan langsung oleh putera sulung anda,Min Suga untuk melindungi kalian dari serangan vampire". Jelas Jimin pada keduanya. Mendengar perkataan dari J-Hope dan Jimin begitu serius. Pada akhirnya, J-Hope dan Jimin dipersilahkan untuk masuk. "Silahkan,masuk..". Tuan Min memberi jalan. Kemudian,diruang tamu Tuan dan Nyonya Min masih merasa bingung dengan keadaan ini. Tapi,begitu rasa keberanian sudah mulai terkumpul Tuan dan Nyonya Min melanjutkan perbincangan. "Maaf,melanjutkan perbincangan yang tadi. Apa benar,putera sulung kami terlibat dalam keanggotaan Bulletproof tersebut?". Nyonya Min membuka suara pada J-Hope dan Jimin. "Ya. Hal itu,tidak mungkin terjadi. Karena,Min Suga tidak pernah bercerita pada kami kalau dia masuk ke sebuah anggota tertutup". Tuan Min membenarkan hal tersebut.
"Untuk lebih jelasnya,kami akan menghubungi langsung kepada yang bersangkutan". Dengan sigap,J-Hope memberi kode pada Jimin untuk menghubungi Suga. Tak lama kemudian,nomor ponsel Suga tersambung. "Suga,orang tuamu ingin berbicara denganmu". Nada serius yang sangat datar terucap begitu saja. Setelah itu,Jimin memberikan ponselnya pada Nyonya Min. "Suga,apa ini kau nak?". Merasa ragu dan terbata-bata. "Ya,mama. Ini aku,ada hal penting yang harus kubicarakan dengan kalian. Jadi,tolong ikutlah bersama mereka. Karena,waktu kita tidak banyak". Ujar Suga penuh penekanan. "Baiklah. Kalau begitu,kami akan ikut bersama mereka". Menyetujui saran Suga. Kemudian,Suga dan Nyonya Min saling menutup sambungan telepon. "Baiklah. Karena,ini menyangkut masalah putera-puteraku. Maka,kami bersedia ikut bersama kalian". Lugas Tuan Min pada J-Hope dan Jimin. Dengan kata lain,Tuan dan Nyonya Min menerima ajakan J-Hope juga Jimin. Tak berselang lama,mereka pun bersiap-siap untuk pergi ke Markas Bulletproof. Ditempat lain,Suga tengah menunggu kedatangan Tuan dan Nyonya Min beserta teman-temannya. Dilain kesempatan,Suga memutuskan untuk menceritakan semuanya padamu begitu Tuan dan Nyonya Min sampai dimarkas.
Sesampainya diruang utama,mereka disambut baik oleh para anggota Bulletproof termasuk Suga yang akan memberi kejutan pada mereka. "Selamat datang,Tuan dan Nyonya Min. Senang bisa bertemu dengan kalian. Namaku,Kim Namjoon ketua dari anggota Bulletproof". Sambut Namjoon dengan hangat. Yang kemudian,disusul oleh yang lain. "Selamat datang,namaku Kim Taehyung". Tersenyum sambil berjabat tangan. "Tuan dan Nyonya Min. Namaku,Park Jimin". Tersenyum hingga matanya tak terlihat. "Dan namaku,Jung Hoseok atau biasa dipanggil J-Hope". Terakhir,berjabat tangan dengan senyumannya yang hangat dari uri sunshine. "Senang bertemu dengan kalian juga. Maaf. Kalau boleh tahu,dimana Suga?". Tatapan mata penuh harap dari Nyonya Min. "Ya,dimana anak kami Suga?". Tuan Min menimpali. Kemudian.. . "Aku disini,mama.. papa..". Tersenyum melangkah tenang pada mereka. Melihat itu,tangis Tuan dan Nyonya Min pecah. "Putera sulungku,kami sangat merindukanmu". Nyonya Min merangkul Suga penuh haru. "Kau baik-baik saja,nak?. Kenapa,kau tidak memberi kabar pada kami?". Pungkas Tuan Min.
"Aku juga tak kalah merindukan kalian. Oh iya,aku punya kejutan untuk kalian". Melepas rangkulan dari keduanya. Kemudian,menoleh ke penyekat ruangan sebelah. "Keluarlah nak,mereka sudah datang". Ujarnya dengan senyum kegirangan. Kemudian,menoleh sesekali pada Tuan dan Nyonya Min. Yang sontak,hal itu membuat Tuan dan Nyonya Min terkejut. "Mama?. Papa?. Adek sudah pulang..". Senyum cerah terpancar dari wajahmu. "(Y/N) anakku,kau sudah kembali?!". Tuan dan Nyonya Min merangkulmu tak kalah erat dengan Suga. "Ya,aku sudah kembali. Maaf,sudah membuat kalian semua khawatir". Merangkul keduanya. "Tidak. Nak,kamilah yang harusnya meminta maaf. Karena,kami tidak bisa menjaga kalian dengan baik". Ujar Tuan Min dengan rasa penyesalan dari keduanya. Setelah,beberapa saat yang mengharukan Suga dan yang lain mencairkan suasana. "Baiklah. Sepertinya,pertemuan yang menyedihkan sudah selesai. Jadi,bagaimana kalau kita melanjutkannya diruang tengah?". Tutur Suga dengan memotong pembicaraan dan Semuanya setuju akan saran Suga tersebut. "Itu ide yang bagus,silahkan masuk". Namjoon cepat merespon saran Suga. Dalam hatimu. Kau berharap,ini hanyalah mimpi dan semuanya kembali normal seperti dulu lagi.
Namun ternyata,kau salah besar Tuan dan Nyonya Min sudah dipengaruhi oleh sihir milik Kim Seokjin saat mereka tengah termenung memikirkan kalian berdua diruang keluarga. Malam itu,Kim Seokjin menyelinap masuk ke dalam rumah secepat kilat saat Tuan dan Nyonya Min menonton video dokumenter masa kecil kalian berdua. Dalam keadaan gelap,Kim Seokjin menghembuskan angin sehingga Tuan dan Nyonya Min terhipnotis. Dan seketika.. . "Berikan (Y/N) padaku. Karena,dia sangat berharga bagiku. Jadi,turuti semua perintahku". Duduk dihadapan Tuan dan Nyonya Min dengan mata yang tajam. Dalam kendali Kim Seokjin,Tuan dan Nyonya Min mencari cara untuk berhasil membawamu kembali jatuh pada Kim Seokjin. Namun,tidak untuk hari ini. Disela-sela kebersamaan keluarga Min dengan anggota Bulletproof,Namjoon membuka percakapan. "Baiklah. Tuan dan Nyonya Min,kami selaku anggota Bulletproof meminta izin untuk mengevakuasi kalian dari keradikalan sosok vampire yang sangat mengincar dari (Y/N). Jadi,kami mohon tinggallah di basecamp yang sudah kami sediakan sampai situasi aman". Pinta Namjoon pada Tuan dan Nyonya Min.
"Apa benar,tidak apa-apa nak?. Kami merasa tidak enak..". Mendengar hal itu,Tuan dan Nyonya Min merasa sungkan. Meskipun sebenarnya,mereka sangat senang karena terget berada dalam jangkauan. "Ya,kau tak perlu melakukan itu. Keberhasilan kalian membawa kembali (Y/N) saja,sudah lebih dari cukup". Tuan Min menambahkan. "Sudahlah,tidak apa-apa. Lagipula,sudah menjadi tugas kami untuk melindungi umat manusia dari cengkeraman bangsa vampire. Jadi,anggap saja rumah sendiri". Dengan segala hormat,Namjoon mengizinkan keluargamu untuk tinggal di basecamp milik Bulletproof sampai situasi benar-benar aman. Dari detik itu pula,keluargamu bisa bernafas lega dengan kehadiran anggota Bulletproof. Disisi lain,kau begitu banyak bertanya pada Suga yang hendak masuk ke kamar. "Kakak?. Sebenarnya,apa yang pak Seokjin inginkan dariku?. Apa benar,dia seorang vampire?". Celetukmu tanpa melihat situasi. Penasaran. Namun,ada rasa was-was dalam dirimu. "Baiklah. Jika,kau memaksa..". Sedikit malas untuk membahasnya. Tapi,dia langsung menarikmu ke kamar. Sesampainya,di dalam.. .
"Begini. Pak Seokjin memang,bukanlah manusia seutuhnya. Dia sangat mengincarmu. Karena,darah yang kau miliki itu istimewa". Dengan tenang,Suga menjelaskannya secara perlahan. "Istimewa?. Tolong,bicara yang jelas". Merasa bingung dengan topik pembicaraan. "Kau memiliki darah suci,(Y/N). Itulah mengapa,dia mengincarmu". Tuturnya penuh kekhawatiran. "Kalau begitu,definisikan darah suci yang kau tahu?". Memiringkan kepala dengan polosnya. Dalam keadaan terdesak,Suga menarik nafas panjang dan mulai bercerita. "Dengar. Menurut mitologi Yunani kuno mengatakan,darah suci berasal dari tetesan darah Dewa yang jatuh ke bumi. Bisa dikatakan,para Dewa saat itu tengah dalam medan pertempuran. Sehingga secara tidak sengaja,manusia yang tertetesi darah Dewa tersebut memiliki darah campuran antara manusia titisan Dewa". Jelasnya. "Wah..!!!. Berarti selama ini,aku punya darah campuran Dewa. Keren. Lalu,apalagi kau tahu?". Kegirangan mendengarnya. "Tidak hanya itu. Percaya atau tidak manusia berdarah suci hanya lahir setiap seratus tahun sekali. Itupun,kalau manusia berdarah suci tidak punya keturunan..". Singkat padat dan jelas,Suga membuat paham akan identitas adiknya ini.
"Lalu,kalau manusia berdarah suci itu punya keturunan. Maka..?". Otaknya benar-benar tidak bisa diajak kerjasama. "Maka,manusia berdarah suci tersebut punya penerus. (Y/N)". Merasa kesal,Suga mengacak-acak rambutmu yang tidak terhitung jumlahnya. Dari perbincangan tersebut,kau berkesimpulan. "Tunggu. Kalau aku punya darah suci?. Berarti,diantara mama dan papa pasti memiliki darah suci juga. Hmm.. . Satu hal lagi. Dari penjelasanmu tadi,bukan aku saja yang memiliki darah suci. Itu artinya,kau juga memiliki darah suci kan kak?". Hal ini membuatmu tak habis pikir. Sepersekian detik,Suga baru tersadar akan pernyataanmu tersebut. "Eh..?!. Benar juga. Berarti,selama ini kakak juga punya darah suci sepertimu,(Y/N)". Membenarkan perkataanmu. "Lalu,bagaimana ini,kakak?!". Frustasi akan nasibmu kini. "Sepertinya,kita akan..". Ekspresi ketakutan dengan menatapmu secara perlahan. Dan.. . "Aaaa..!!!". Dia berteriak membuatmu tersentak ketakutan. Dia benar-benar berhasil menemukan celah untuk mempermainkanmu disaat seperti ini {Bangsat ðŸ˜}. "Sudahlah. Jangan khawatir,kita akan baik-baik saja. Meskipun,pak Seokjin masih menghantui kita sekarang. Tapi,akan kupastikan dia tidak bisa merenggutmu lagi". Mencoba meyakinkanmu.
"Ya. Mungkin,perkataan kakak ada benarnya. Tapi,bagaimana dengan ayah Lee Min Ho?. Sudah lama,kita tidak mendengar kabar darinya". Wajah murung memikirkan Lee Min Ho yang jauh disana. "Jangan khawatir,Kak Suga yakin ayah Min Ho pun baik-baik saja disana. Besok,kita jenguk ayah Lee Min Ho dirumah sakit. Dan sekarang,kita harus tidur karena hari sudah malam. Jadi,kutemani kau tidur,anak manja". Tersenyum manis dengan merangkulmu sebagai seorang adik. Sambil,mencubit pipimu. Kemudian,kalian bergegas untuk tidur.