Keesokan harinya,kau dan Suga meminta izin pada Tuan dan Nyonya Min untuk menjenguk keadaan dr.Lee Min Ho di rumah sakit. "Mama,Papa. Kami pergi dulu untuk menjenguk dr.Lee Min Ho di rumah sakit,hari ini. Jadi,jaga diri kalian selama kami pergi". Suga memberi salam pada Tuan dan Nyonya Min. Lalu,disusul olehmu. "Hati-hati dijalan ya nak. Tuhan selalu melindungi kalian..". Tutur Ny.Min lembut. "Ya. Doa kami selalu menyertai kalian. Kalau kalian masih sempat,bawa pulang dr.Min Ho sebelum terlambat". Ujar Tuan Min menimpali dengan menatapmu cemas. "Tentu saja,papa dan mama tak perlu khawatir ayah Min Ho pasti kembali". Kau mencoba meyakinkan mereka. "Kami yakin,kalian bisa melakukannya". Tuan Min menyemangati kalian berdua. Setelah itu,kalian pun berlalu. Diperjalanan menuju rumah sakit,kau pun bertanya. "Kakak?. Memangnya,ayah Min Ho bekerja di rumah sakit mana?". Memandang Suga dengan polosnya. "Hmm.. . Kau sungguh ingin tahu,rumah sakit tempat dr.Min Ho bekerja ya?. Sebentar lagi,kau juga tahu". Menoleh ke arahmu dengan tersenyum. Mendengar hal itu,kau semakin penasaran. Selang waktu tiga jam,kalian pun sampai dilokasi. Sembari menunggu Suga memarkirkan mobil dengan apik,kau sangat serius mengeja polos nama rumah sakit yang tengah kalian kunjungi saat ini. Disisi lain,tidak sedikit para pengunjung yang merasa gemas dengan tingkah aegyomu.
Sadar kalau adiknya menjadi pusat perhatian,Suga menatapmu dengan tersenyum. "Disinilah,dr.Min Ho bekerja (Y/N). Dan disini pula,kakak menunjukkan siapa jati diri kakak yang sebenarnya Asan Medical Center". Merangkulmu hangat. Namun,terpancar aura sisi gelap yang tidak kau pahami. Benar saja,begitu kau menatap gedung itu terkesan sangat menyeramkan bagimu. Tak lama kemudian,Suga pergi mendahuluimu masuk ke rumah sakit. Tapi,tidak untukmu yang terlihat ragu untuk bertemu Big Daddy hari ini. Sesampainya di lobby rumah sakit,kau sangat percaya diri untuk bertanya mengenai Lee Min Ho pada seksi resepsionis. "Maaf. Bu,apa saya bisa bertemu dengan dr.Lee Min Ho hari ini?". Wajah polos dengan sumbringah terpancar begitu menyebut nama Lee Min Ho. "dr.Min Ho?. Ya,bisa tunggu sebentar ya pak". Menghubungi Lee Min Ho tanpa menoleh padamu sedikitpun. Terkejut dengan wanita ini katakan,kau sampai tak habis fikir mengapa wanita itu bisa memanggilmu dengan sebutan bapak. "Yang benar saja,aku dipanggil bapak. Apa aku setua itu?". Wajah ilfeel mengenai wanita itu. Namun,dia terkejut saat dia melihatmu. "Tunggu dulu. Bukankah,anda korban penculikan vampire itu?!". Terperanga dengan kemunculanmu. Hal yang menyebalkan pun tak dapat kau hindari,kau benar-benar tidak menyukai hal-hal yang berbau trending topik. "Sial. Darimana aku harus menjelaskannya?". Gumammu kebingungan. Sejenak,kau menghela nafas panjang. Kemudian,kau mulai menjelaskan. "Kau benar,aku adalah korban penculikan bangsa vampire. Dan seperti yang kau tahu,aku sangat bersyukur masih bisa hidup". Menjelaskan semua yang menimpamu. "Syukurlah,saya merasa lega mendengarnya. Sungguh,Tuhan selalu bersama orang-orang yang beriman dan bertakwa. Kalau begitu silahkan,anda bisa bertemu dengan dr.Min Ho diruang kerjanya sekarang. Empat pintu perawatan. Kemudian,belok kanan". Dengan ramah,wanita yang tidak diketahui namanya ini memberi petunjuk arah menuju ruang kerja Lee Min Ho.
"Baiklah. Terima kasih,oh iya jangan panggil aku bapak. Karena,aku masih muda usiaku baru 16 tahun". Mimik wajah aegyo. Pertama kalinya kau marah,wanita yang tidak diketahui namanya ini salah tingkah. "Oh!. Maaf. Maafkan aku,aku tidak langsung menoleh ke arahmu..". Menundukkan kepala. Karena,sangat malu. Tak butuh waktu lama,kalian pun menuju ruangan Lee Min Ho. Tepat di depan pintu ruang kerja Lee Min Ho,Suga menarik bajumu untuk mendahuluimu. "Permisi dok,bagaimana kabarmu?". Membuka pintu secara perlahan. Lalu,menyapa Min Ho dengan mata berbinar. "Akh.. . Senang melihatmu datang Suga. Aku baik-baik saja. Lalu,bagaimana kabar..". Menghampiri Suga begitu dia selesai membereskan barang-barangnya. Namun,pembicaraannya terpotong begitu kau tiba-tiba muncul. "Ayah,aku pulang..". Senyum tenang pada Min Ho. Melihat keadaan itu,Min Ho terkejut sekaligus haru. "Ya Tuhan,keponakan kecilku. Kau sudah kembali nak?". Merangkulmu erat. "Ya. Ayah,aku benar-benar pulang. Aku merindukanmu ayah". Berlinangan air mata yang tak kuasa menahan rindu sosok sang Big Daddy. "Ayah juga tak kalah merindukanmu nak. Bahkan,ayah tak bisa tidur karena memikirkanmu". Terisak-isak tangis Lee Min Ho. Setelah itu,kalian saling melepas rangkulan dan menceritakan semuanya pada Min Ho. "Baiklah. Karena,paman baru saja selesai bekerja. Coba jelaskan,bagaimana (Y/N) dapat diselamatkan dari penculikan bangsa vampire itu Suga?". Duduk manis saling berhadapan dengan Suga dan juga kau. Tak lupa,disertai dengan cokelat panas yang menggoda.
"Ceritanya panjang. Jadi begini,semenjak (Y/N) diculik selama 255 hari yang lalu aku sempat putus asa. Karena,aku belum menemukan cara yang tepat untuk menyelamatkannya. Selama proses penyelidikan,berhari-hari lamanya untukku mencari informasi mengenai pelaku penculikan (Y/N) tersebut. Hingga,tersirat difikiranku mengenai dua pria asing yang baru kami kenal ditaman kecil saat itu". Imbuhnya santai. "Taman kecil?. Kalau boleh paman tahu,dimana letak taman yang pernah kalian kunjungi tersebut. Lalu,apa yang membuatmu yakin kalau dua pria yang kalian kenal ditaman 255 hari yang lalu tersebut adalah pelaku penculikan (Y/N)?". Semakin dalam Min Ho memberi pertanyaan pada Suga. "Baiklah. Awal pertemuan kami dengan dua pria asing itu,ketika kami berada ditaman keluarga yang jaraknya tiga meter dengan mini market kota Seoul. Setelah selesai berbelanja keperluan,kami memutuskan untuk beristirahat ditaman itu. Sambil bersenda gurau dan makan ice cream,dua pria asing tersebut sudah ada disana sebelum kami tiba dilokasi yang sama dengan duduk membelakangi kami. Karena,posisi kursi taman berjumlah empat buah yang saling membelakangi satu sama lain. Jadi,belum ada hal mencurigakan terhadap mereka. Dan kami sadar,situasi saat itu sangat genting. Karena,banyak rumor yang beredar mengenai isu adanya manusia yang dimangsa bangsa vampire. Namun,kami tidak mengindahkannya karena hal itu masih perlu banyak dikaji kebenarannya. Sebab itulah,kami memutuskan untuk menghirup udara segar sambil berbelanja". Polos Suga.
"Lalu,apa kalian pernah saling kenal sebelumnya?". Selidik Min Ho. "Hmm.. . Untuk itu,kami sempat berkenalan dengan dua pria asing tersebut. Ketika,kami asyik bersenda gurau bertema vampire. Tiba-tiba salah seorang dari mereka memotong perbincangan kami. Karena,dari salah satu pria asing ini ada yang tertarik dengan pembicaraan kami tentang hal mistis". Senyum manis pada Min Ho. "Begitu. Lalu,ada kejanggalan apa saat kalian berkenalan dengan mereka?". Tatapan fokus pada lawan bicara. "Awalnya,aku fikir situasi terlihat baik-baik saja. Namun entah mengapa,firasatku berkata lain. Yang aku sadari adalah ciri fisik mereka jelas sangat berbeda dengan manusia pada umumnya. Jadi,disaat itulah aku merasa was-was dengan mereka. Tapi,tidak dengan (Y/N) yang kepolosannya membuat dirinya mudah berbaur dengan orang-orang disekitarnya". Menaikan pundaknya kebingungan. "Lalu,apa yang kau temukan dalam segi fisik dari dua pria asing tersebut?". Menatap penasaran. "Ya. Yang kutemukan dalam diri mereka adalah kulit mereka sangat pucat seperti mayat,bibir mereka sangat penuh berwarna merah dan mereka mengenakan baju serba hitam. Dalam hal ini,instingku mengatakan bahwa mereka bukanlah manusia seutuhnya". Ujar Suga menegaskan.
Begitu terkejutnya Lee Min Ho dengan yang Suga katakan,spontan Lee Min Ho meneguk cokelat panasnya hampir tersedak. "Jadi,saat pertemuan pertama kau sudah menyadari bahwa mereka adalah hibrid. Begitu?. Lalu,kejanggalan apalagi yang kau temukan?". Pandangan Min Ho intens. "Waktu itu,saat kami saling mengenal tiba-tiba saja (Y/N) mengeluhkan rasa sakit dibagian jantung. Sebagai seorang kakak,aku tahu kalau (Y/N) tidak punya riwayat sakit jantung. Dan pada akhirnya,situasi tambah kacau saat (Y/N) terbaring dirumah sakit. Seperti yang kau tahu,(Y/N) diculik saat tengah malam dirumah sakit ini. Dan sejak saat itu,aku mulai menyelidiki kasus seorang diri. Karena,kalau hanya mengandalkan para polisi akan memakan waktu yang cukup lama". Ujar Suga tanpa beban. Disisi lain,kau merasa bosan hanya duduk diam menyikapi Suga dan Min Ho yang tengah berbincang dengan seriusnya. Namun tiba-tiba,kau terkesima dengan sebuah benda unik. Ya. Tak dapat dipungkiri,itu adalah sebuah ayunan bola pendulum Newton yang seketika membuatmu teralihkan dari kebosanan.
Melihat itu,Suga dan Lee Min Ho melanjutkan perbincangan. "Baiklah. Sekarang,tempat apa yang pertama kali kau kunjungi untuk memulai penyelidikan?". Menyeruput kembali cokelat panas yang mulai dingin. "Baiklah. Sejak saat itu,aku mulai mencari pelaku yang berhasil menculik (Y/N) diberbagai tempat yang pernah kami kunjungi sebelumnya. Meskipun,aku tak begitu yakin. Tapi,langkahku tidak mau berhenti untuk mengunjungi tempat-tempat tersebut". Sama-sama menyeruput cokelat panas yang daritadi dia abaikan. "Apa boleh paman tahu,tempat apa saja itu?". Menopang dagu dengan tangan kanannya. "Tempat yang pertama kali aku melakukan penyelidikan adalah Cafe Drink Heaven,paman". Senyum manis pada pamannya ini. Karena,semakin menarik Lee Min Ho mencari posisi duduk nyaman. "Baiklah. Saat,aku tengah berada di Cafe Drink Heaven. Ternyata,dugaanku selama ini benar. Tanpa sengaja,aku melihat pengawal pria yang dicurigai sebagai kaki tangan pelaku penculikan (Y/N) berada ditempat yang sama. Dalam keadaan menyamar,aku terus mengawasinya. Hingga,pengawal pria ini memutuskan untuk pergi yang kemungkinan besar dia rasa,tindak kejahatan yang mereka kerjakan berhasil dilakukan". Cara penyampaian yang begitu enak di dengar.
Namun disisi lain,Lee Min Ho sedikit kebingungan. "Tunggu. Pengawal pria?". Jadi,maksudmu pelaku penculikan (Y/N) memiliki tangan kanan. Begitu?". Membelalakkan matanya tanda tidak percaya. "Ya. Pelaku utama penculikan (Y/N),memiliki tangan kanan untuk mendapatkan darah segar dari (Y/N) dengan mudah. Paman". Tersenyum ganjil pada Lee Min Ho dan Suga tidak ragu untuk membeberkan semuanya. "Lalu,pada saat kau berada dilokasi yang sama dengan pengawal pribadi pelaku penculikan di Cafe Drink Heaven itu,apa yang kau lakukan selain mengawasi dan membuntutinya?". Semakin panjang pertanyaan yang Lee Min Ho lontarkan pada Suga. "Mudah saja,begitu aku berhasil menemukan posisi pengawal pribadi pelaku yang hendak pergi dari tempat itu. Aku sengaja,menabrakkan diri pada kaki tangan pelaku penculikan. Dengan dalil,memasang alat pelacak dan microfound kecil yang aku dapatkan di Departemen Kepolisian Seoul untuk kupasang dibagian tubuh tertentu pada kaki tangan pelaku penculikan tersebut". Bersandar dipapan sandaran kursi. "Menarik. Lalu,apalagi rencana yang kau buat terhadap pengawal pribadi pelaku itu?". Memandang Suga dengan senyum kagum.
Mendengar yang Min Ho katakan,Suga mencoba mengingat semua rentetan petualangannya mencari adik kecilnya itu. "Untuk selanjutnya,aku bergegas masuk ke dalam mobil dan langsung mengaktifkan kedua alat yang kupasang pada kaki tangan pelaku penculikan tersebut. Hingga akhirnya,aku berhasil menemukan titik terang. Bahwa dugaanku selama ini benar,kedua pria itulah yang menculik (Y/N) Paman. Tak berfikir panjang,aku memutuskan untuk memberitahu papa dan mama perihal posisi (Y/N) berada". Ujar Suga yang begitu menikmati perbincangan. Terlihat jelas dari raut wajah Min Ho yang begitu bangga akan keberanian seorang Suga. Dan seperti yang kalian tahu,Min Ho adalah seorang dokter. Dia punya seribu pertanyaan agar dapat memastikan kalau psikis keponakannya ini baik-baik saja. "Lantas,setelah kau berhasil memberitahu papa dan mama. Apa rencanamu selanjutnya?". Memperhatikan dengan seksama. "Tahapan selanjutnya,aku memutuskan untuk mencari informasi mengenai anggota Bulletproof". Ceplos Suga bicara. Kemudian,dia menyeruput kembali cokelat panasnya.
Dan lagi-lagi,Suga membuat Min Ho terkejut dengan sisi lain dari dirinya yang tidak pernah dia ungkap pada siapapun. Bahkan,keluarganya sekalipun. "Anggota Bulletproof?. Boleh paman tahu,anggota macam apa itu?". Mengubah posisi duduk yang kesekian kalinya. Melihat hal itu,Suga tertawa kecil. "Ya. Mereka adalah anggota tertutup pembasmi vampire dan aku sudah berkomitmen untuk bekerja sama dengan mereka. Sejak,kejadian (Y/N) diculik paman". Menopang dagu dengan tangan kanannya. "Wow. Kau benar-benar,melakukannya sampai sejauh itu?. Jujur,itu benar-benar sangat sulit dipercaya". Tercengang dengan senyum ketidakpercayaan Min Ho terhadap sisi lain Suga yang belum dia ketahui seumur hidupnya. "Maaf,jika selama ini aku sangat tertutup akan jati diriku yang sebenarnya. Tapi,hal itu memang benar adanya. Karena,meskipun (Y/N) anak yang menyebalkan. Tapi,dia adikku yang sangat berharga. Berharga akan kepolosannya dan segudang kelebihannya". Menoleh padamu. Lalu,pada Min Ho.
"Lalu,peristiwa menyebalkan apa yang terjadi saat itu?". Mengepalkan kedua tangannya. "Lebih dari menyebalkan tentunya. Dan begitu,sudah waktunya untuk menyelamatkan (Y/N). Aku justru,mengadakan pesta besar-besaran". Senyum tanpa dosa yang menarik perhatian Min Ho. "Memangnya,pesta apa yang kau adakan?". Tepat dugaan. Min Ho penasaran dengan jawaban yang akan Suga berikan. "PESTA KEMATIAN.. ". Bisiknya dengan senyum savege andalannya. Mendengar yang Suga katakan,Min Ho terdiam sejenak. Lalu,melanjutkan pembicaraannya. "Pesta.. kematian?". Benar-benar kehabisan kata-kata. "Baiklah,biar kuceritakan. Pada saat aku berhasil menemukan (Y/N) di taman air mancur,dia tidak sendirian. Melainkan,dia ditemani oleh kedua pelaku penculikan tersebut". Merasa heran mengingat kejadian waktu itu. "Jujur saja. Untuk yang satu ini,aku tidak mengerti. Bukankah,(Y/N) diculik oleh bangsa vampire saat itu?. Jadi,apa kau curiga bahwa mereka melakukan kekerasan terhadap (Y/N)?. Dan kalau boleh paman tahu,siapa nama pelaku penculikan (Y/N)?". Sedikit berfikir. Kemudian,memandang ke arah lain. Lalu,memandang ke arah Suga.
"Oh iya,aku hampir lupa. Nama dari pelaku utama adalah Kim Seokjin dan pengawalnya bernama Jeon Jungkook. Dari pertanyaanmu tadi aku sempat berfikir. Bahwa,(Y/N) dipengaruhi oleh Kim Seokjin agar mereka bisa mengulur waktu. Sebelum,mereka benar-benar menyentuhnya yang berupa seorang darah suci". Terlihat murung pada Lee Min Ho. "Darah suci?. Jadi,(Y/N) punya kelebihan yang membuat Seokjin menculiknya. Begitu?". Dari sini,Min Ho dapat mengambil kesimpulan dan Suga hanya membalas dengan anggukan. "Ya. (Y/N) adalah manusia berdarah suci yang dimana sangat diperlukan oleh bangsa vampire. Termasuk,oleh Kim Seokjin dan Jeon Jungkook. Dok". Menatap intens pada Lee Min Ho. "Jadi,untuk menyelamatkan (Y/N) kau harus bertempur melawan bangsa vampire semacam itu?." Suga mengiyakan pernyataan Min Ho. "Ya. Tidak ada cara lain untuk menyelamatkan (Y/N),paman". Senyum ganjil. "Aku mengerti. Dan aku pun pernah membaca artikel mengenai asal-usul manusia berdarah suci seperti (Y/N) ini. Yang dimana diceritakan,menurut mitologi Yunani kuno mengatakan darah suci berasal dari tetesan darah Dewa yang jatuh ke bumi. Dalam artian,hal itu terjadi pada saat para Dewa langit sedang mengalami pertempuran. Sehingga,darah dari Dewa yang gugur dalam medan perang turun membasahi bumi. Yang secara tidak sengaja,manusia yang tertetesi darah Dewa tersebut memiliki darah campuran manusia setengah Dewa. Apa aku benar,Suga?". Wajah penuh isyarat jawab apa adanya.
Mendengar yang Min Ho katakan,Suga cukup tercengang. "Ya,itu benar. Aku kira,hanya aku saja yang tahu asal-usul manusia berdarah suci itu". Suga benar-benar tersenyum bahagia dan keduanya pun tertawa bersama. Setelah beberapa saat,percakapan pun dilanjutkan. "Pada saat aku dan anggota Bulletproof berhasil menemukan (Y/N),aku merasa yakin bahwa aku bisa mendekatinya. Namun ternyata,Kim Seokjin dan Jeon Jungkook sudah mempersiapkan segala sesuatunya agar kami gagal menyelamatkan (Y/N) untuk yang kesekian kalinya". Memandangmu dengan nafas yang berat. "Lalu,dimana kalian melakukan perlawanan dan berapa jumlah orang-orang yang kau miliki?". Mendengar hal itu,Suga menimbang-nimbang pertanyaan agar terdengar masuk akal. "Baiklah. Kami melakukan perlawanan ditaman Summer Day,jumlah bangsa vampire yang kami hadapi sekitar tiga puluh persen. Sedangkan,kami hanya berjumlah lima orang". Tersenyum dengan mengusap tengkuk salah tingkah. Dan akibat hal itu,Min Ho tak habis fikir dengan yang Suga katakan. "Apa?. Jadi,selama proses penyelamatan (Y/N) kalian berperang melawan bangsa vampire sebanyak itu?". Membelalakkan matanya. "Berarti,setengah dari jumlah warga sipil umat manusia?. Lalu,dalam pertempuran tersebut siapa yang menjadi lawanmu?. Terlihat jelas,Min Ho begitu semakin tahu akan jati diri Suga. Yang sebenarnya,dia juga merasa ngeri membayangkannya.
Disetiap pertanyaan yang Min Ho lontarkan,Suga selalu tersenyum. "Aku suka pertanyaanmu. Tentu saja,Kim Seokjin dok". Senyum lebar pada Min Ho. "Seperti,apa kronologinya?". Sama-sama tersenyum lebar. "Saat situasi sangat kacau ditaman Summer Day,aku dapat peluang untuk menyelamatkan (Y/N). Namun sayang,(Y/N) terlanjur lari menjauh dari lokasi kejadian. Dan hal yang mengejutkan pun datang,saat aku memutarkan badan Kim Seokjin sudah ada di belakangku untuk saling menyerang. Tak lama,kami pun memulai pertarungan disana. Saking emosinya,aku hampir bisa membunuh Kim Seokjin. Sangat disayangkan memang. Namun,setidaknya aku berhasil membunuh pengawal pribadinya..". Pembicaraan terpotong. Begitu,dirasa Min Ho ada kesempatan. "Tunggu. Kau bilang,berhasil membunuh pengawal pribadinya Kim Seokjin?". Lagi-lagi,dia tercengang. "Ya. Kau benar paman,aku berhasil membunuh pengawal pribadinya. Dan hanya,Kim Seokjin yang belum berhasil kami lumpuhkan". Dengan tenang,Suga berusaha meyakinkannya. "Begitu. Jadi sekarang,misimu adalah memburu Kim Seokjin. Dan jika,kalian berhasil membunuh Kim Seokjin?. Maka,selesailah tujuanmu". Tersenyum dan menyimpulkan maksud dan tujuan Suga.
"Ya,seperti itu. Oh iya,ada sesuatu yang kulewatkan. Papa dan mama,memberi salam padamu mereka juga memerintahkanku untuk membawamu pulang. Karena,situasi belum sepenuhnya aman paman". Tatapan mata yang sangat khawatir. Mendengar pesan yang Suga sampaikan,Lee Min Ho mengatakan. "Jadi,orang tua kalian berpesan agar paman pulang dengan selamat". Sedikit berfikir. Karena sebenarnya,dia tahu kalau dia juga ingin pulang tapi ada sesuatu yang mengganjal dihatinya. "Ya,ayah. Kami mohon,ikutlah bersama kami. Karena,aku sendiri pun tidak ingin ada yang terluka". Mengemis dengan wajah yang aegyo. Benar-benar keputusan yang sulit bagi Lee Min Ho,dia harus memilih antara mengabdi pada negeri atau menyelamatkan diri dari cengkraman bangsa vampire. Namun,Min Ho tahu keputusan apa yang terbaik. "Baiklah. Kalau begitu,ayah ikut bersama kalian. Karena,hal ini juga menyangkut masalah keselamatan umat manusia". Menyetujui keputusan Suga dengan senyum cengengesan. Mendengar yang Min Ho katakan,kalian sangat kegirangan. Tak lama kemudian,kalian pulang dengan membawa serta Lee Min Ho kembali ke rumah. Dan diperjalanan.. . "Mmm.. . Suga?. Apa kalian masih tinggal dirumah yang lama?". Memandang Suga yang fokus menyetir.
"Untuk itu,kami sekarang tinggal di Basecamp anggota Bulletproof. Yang kebetulan,ketua anggota Bulletproof meminta kami secara langsung untuk tinggal disana sampai situasi benar-benar kondusif. Paman". Ujarnya sambil fokus menyetir. "Begitu. Kukira,mereka hanya mitos belaka". Sedikit berfikir dan berusaha menyimpulkan deretan kasus kematian akibat ulah bangsa vampire. Sesampainya di Basecamp,kau bergegas menghampiri Tuan dan Nyonya Min dengan kegirangan sedangkan Suga berjalan santai dengan Min Ho secara beriringan. "Mama.. . Papa.. . Kami sudah pulang". Serumu diruang tengah. "Akhirnya,kalian sampai rumah juga. Kami sangat khawatir". Nyonya Min tersenyum merangkulmu lega. "Ya. Tapi,dimana kakakmu?. Kenapa,belum terlihat batang hidungnya?". Mengedarkan pandangannya cemas. "Sebenarnya,kakak..". Tersenyum cengengesan. Kemudian.. . "Kami pulang..". Ujar Suga dan Min Ho bersamaan. Yang sontak,mereka saling memandang. Kemudian,mereka berdua tertawa. "Hai,dr.Min Ho. Senang bisa bertemu denganmu". Nyonya Min membuka percakapan. Sambil,membawa sajian makanan. Lalu,berjabat tangan. "Ya. Sudah lama sekali,kami tidak mendengar kabar darimu". Tuan Min menimpali. Kemudian,saling berjabat tangan juga. "Maafkan aku. Mungkin karena,aku terlalu sibuk dalam bekerja. Sehingga,aku jadi lupa akan keluarga". Tersipu malu menjelaskannya. "Sudahlah,tidak apa-apa. Yang penting,kau pulang dalam keadaan sehat. Oh iya,daripada berbincang diruang tengah bagaimana kalau kita melanjutkannya diruang perapian?". Saran Tuan Min pada semua anggota keluarga. Kemudian,kalian pun menyetujuinya.
Dan begitu diruang perapian,kau dan Suga banyak bertanya akan profesi seorang dr.Min Ho. "Baiklah. Sekarang,bisakah Big Daddy jelaskan mengenai semua kegiatan yang Big Daddy lakukan selama di rumah sakit?". Celetuk Suga membuka percakapan. Lalu,disusul olehmu yang terpancing oleh pertanyaan yang Suga lontarkan. "Ya. Ayah,kami mohon apa saja kegiatan yang ayah lakukan selama di rumah sakit?". Kau begitu kegirangan. Akibat dari ulah kalian,semua yang berkumpul merasa penasaran. "Mmm.. . Baiklah. Selama ayah di rumah sakit,banyak hal yang menarik sekaligus mengerikan disana. Seperti halnya tim medis yang lain,ayah Min Ho juga sering menangani masalah kesehatan dari tingkat sedang sampai tingkat yang sangat parah..". Jelas Min Ho panjang lebar. "Lalu,masalah kesehatan apa yang sering di derita pasien. Ayah?. Maksudku,masalah kesehatan apa yang sering dikeluhkan pasien disana?". Bicaramu agak belepotan. Namun,kau menata kembali kosa kata pertanyaan agar mudah dipahami. "hhe.. hhe.. . Mmm.. . Pasien yang sering ayah Min Ho tangani adalah pasien dengan keluhan masalah pencernaan. Entah itu diare,asam lambung/maag atau muntaber ayah sering menangani pasien dengan keluhan dalam hal seperti itu". Tersenyum pada kedua keponakannya. "Ouh.. . Lalu,apa ada keluhan lain yang umum terjadi pada pasien. Paman?". Suga ikut memberi pertanyaan.
"Sangat banyak tentunya,seperti tumor ganas,tumor jinak,pengeroposan tulang,parasit yang menjalar jaringan lunak dan kasus kesehatan lainnya. Dan akh.. . Satu hal lagi,masalah ibu hamil juga ada..". Detail Lee Min Ho. Mungkin karena ini masalah yang sensitif,kalian berdua terkejut. "Hah..!!!. It.. itu gila. Ibu hamil ditangani oleh dokter laki-laki?!". Responmu tidak percaya. "Ya. Seharusnya,itu tidak boleh. Karena,paman ini laki-laki..!!!". Suga mengerutkan keningnya heran. "Benar. Dan menurutku,itu melanggar peraturan. Ayah. Ini benar-benar,tidak bisa diterima oleh akal sehat". Protesmu pada Lee Min Ho. Akibat ulah kalian,Nyonya Min pun angkat bicara. "Bicara apa kalian?. Itu hal yang lumrah". Nyonya Min melerai perdebatan antara paman dan keponakan. Seketika itu pula,kalian terdiam. Namun,hal itu tak berlangsung lama. "Hah?!. Mmm.. . Mama juga?. Yang benar saja..". Wajah ketidakpercayaanmu terpancar. "Lalu,apa alasannya?". Bicara Suga singkat dan berdamage. Melihat anak-anaknya begitu sensitif akan topik pembahasan,Nyonya Min mengambil kesimpulan. "Begini. Profesi sebagai seorang dokter tidak harus menangani masalah kesehatan yang sama. Apalagi,dokter Min Ho adalah seorang dokter spesialis. Tapi meskipun,dia menyandang gelar sebagai dokter Spesialis maaf Seksologi dan Reproduksi. Jadi,tentu harus mengerti akan masalah kesehatan yang sesuai dengan jurusan maupun yang tidak sesuai dengan jurusannya. Karena..". Gamblang Nyonya Min. Namun tiba-tiba,terpotong oleh Tuan Min. "Karena yang namanya tim medis,harus tahu akan hal yang berkaitan dengan masalah kesehatan baik itu dokter umum maupun dokter spesialis. Sebab,mereka bertugas menyelamatkan nyawa banyak orang. Mengerti?". Tutur kata Tuan Min lembut.
"Mmm.. . Oleh siapapun,baik itu dokter laki-laki maupun dokter perempuan. Begitu?". Kau berusaha mencerna tentang apa yang disampaikan. "Begitu pula dengan pasiennya?". Kepala Suga mulai berasap. "Ya. Seperti itulah,penjelasannya. Jadi,apa kalian paham dengan topik pembahasan hari ini?". Min Ho mengedarkan pandangannya pada kalian berdua. Mungkin karena,kalian masih belum cukup umur. Jadi,kalian benar-benar gagal paham akan hal ini. "Mmm.. . Bagaimana ini,kakak apa kau mengerti?". Menyiku Suga yang berada disampingmu. "Kau bercanda?!. Tentu saja,tidak". Menoleh padamu dengan cengengesan. Sambil,menggaruk kepala yang tidak gatal. "Sepertinya,pembahasan kita kali ini membuat kami sulit mencerna apa yang kalian semua jelaskan. Mengerti tapi,tidak mau dimengerti". Jelasmu polos dan malu-malu. Mendengar apa yang baru saja kau katakan,lawan bicaramu terkejut bukan kepalang. "Kenapa?!". Jawab lawan bicaramu bersamaan. "Itu karena.. . Karena,apa ya kak?". Menoleh pada Suga dengan memiringkan kepala dan cengengesan pula. "Kau ini. Itu karena,menurut pola fikir kami mengatakan hal itu MENJIJIKKAN..!!!". Menurunkan kepala tanda ketidaknyamanan akan topik yang dibahas. "Ya. Jadi,kami mohon jangan bahas ini lagi". Rengekmu dengan wajah aegyo. Tak butuh waktu lama,para tua bangka pun mengerti. "Oh. Baiklah,kalau begitu kami janji tidak akan membahas soal ini lagi". Tuan Min mengangkat tangan kanannya. Begitupun Nyonya Min yang cukup merespon dengan anggukan disertai senyuman.
"Itu artinya,kalian sudah tahu pembahasan mana yang pantas untuk dibahas dan pembahasan mana yang tidak pantas untuk dibahas. Jujur saja,aku bangga pada kalian..". Ujar Min Ho tersenyum lebar. "Ya,kami setuju akan apa yang disampaikan dr.Min Ho". Nyonya Min menimpali. "Jadi,pertahankan sikap kalian tersebut". Tuan Min menambahkan. Ditempat lain,Kim Seokjin begitu fokus mengawasimu disebuah Istana Gyeongbokgung. Dimana,Istana tersebut adalah Istana keluarga Kerajaan vampire secara turun-temurun. "Mmm.. . Jadi,disini kau bersembunyi darah suci?. Tak lama lagi,aku akan membawamu kembali. Sebelum,bulan purnama muncul malam ini". Menopang pelipis kanan dipegangan kursi singgasananya. Disertai smirk dan tatapan matanya yang tajam melalui perantara Tuan juga Nyonya Min. Beralih ke tempatmu saat ini,ingin rasanya kau melihat salju dikaca jendela. Dan begitu kau menoleh ke arah jendela,apa yang kau inginkan menjadi nyata. "Semuanya. Lihat,hari ini turun salju". Membelalakkan mata ke arah objek butiran-butiran salju. "Benarkah?. Min Ho menghampirimu dan memicingkan matanya. Karena,hari sudah gelap. Lalu,disusul oleh Suga. "Akh,kau benar (Y/N). Tidak terasa,sudah masuk ke musim salju lagi sekarang". Sama-sama melihat keluar jendela. Melihat hal itu,Tuan Min terkejut. "Pantas saja,udara terasa lebih dingin sejak seminggu yang lalu". Fikirnya tak percaya. "Ayo semuanya,pakai baju hangat kalian. Oh iya,apa kau membawa baju hangat juga dr.Min Ho?". Tanya Nyonya Min. Setelah,memberi baju hangat kepada masing-masing keluarga kecilnya. "Tentu saja,aku membawanya. Semua pakaianku ada di dalam koper". Imbuhnya meyakinkan Nyonya Min.
Sekitar pukul 20:30,quality time bersama keluarga pun selesai dan semua keluarga Min memutuskan untuk beristirahat lebih awal. Karena ternyata benar,udara semakin dingin sekarang dan Min Ho juga begitu sangat lelah atas rutinitas di rumah sakit pekan ini. Begitu semuanya mulai lengah. Termasuk,dirimu yang mulai percaya diri untuk tidur mandiri kembali. Meski,trauma masih mengganggu fikiranmu saat ini. Hanya dalam hitungan detik,kau mulai merebahkan tubuhmu ke ranjang yang sangat empuk. Kemudian,kau pun tertidur dalam posisi terlentang. Dalam tidurmu,terdengar suara seseorang memanggil namamu. Yang sontak,membuatmu terkejut begitu membuka mata. Dan ternyata.. . "Hha..!!!". Tersentak membuka mata. "Kak Suga,kau mengejutkanku saja". Bangkit dari posisi tidurnya dengan nafas tersengal-sengal. Melihat hal itu,Suga tertawa kecil. "Maaf,kalau aku mengejutkanmu. Apa boleh,aku tidur sekamar denganmu?. Karena,aku khawatir kalau mentalmu masih berantakan atas kejadian waktu itu. Jadi,aku ingin memperbaiki keadaanmu secara perlahan". Merasa sungkan. Namun,dia tidak ingin adiknya kenapa-napa. Dan hal inilah yang kau tunggu. "Dengan senang hati,aku merasa aman jika kau disini..". Menepuk ranjang disebelah kanannya. Kemudian,Suga menuruti perintahmu. Begitu kau dan Suga sama-sama tidur terlentang,Suga melanjutkan perbincangan. "Selamat datang kembali (Y/N)..". Memandangmu dengan tersenyum.
"Aku berdoa,agar kalian bisa mengalahkan Kim Seokjin. Dan aku harap,dia tidak mengusik ketenangan keluarga kita lagi. Dia benar-benar,pria yang berbahaya". Memejamkan mata yang mulai terasa berat. Melihat itu,Suga mengerti apa yang kau rasakan saat ini. "Jangan khawatir,semuanya akan baik-baik saja. Percayalah". Mengubah posisi tidurnya menghadap pada adik satu-satunya itu. Kemudian,Suga merangkulmu agar kau merasa aman. Setelah itu,kalian pun tertidur.