"Maaf, Mas Bian, aku tidak bisa, sebaiknya kita berteman saja, yaa?" ucap Titania sambil tersenyum ramah.
"Aku tidak ingin menjadi temanmu Titania! Aku ingin jadi kekasihmu ... selamanya!" ujar Mas Bian setengah memaksa, sambil memegang tangan Titania dengan eratnya. Tampaknya Mas Rega sudah sangat nekad sekali saat ini.
"Mas Rega! Lepaskan tangan saya!" perintah Titania dengan nada suara yang agak keras dan mulai tampak marah.
Mba Susi yang baru saja datang sampai terkejut, mendengar suara Titania yang lumayan keras tersebut.
"Lepaskan tangan Titania, Mas Rega! Dia sudah tidak nyaman dengan perlakuanmu ini!" seru Levin memperingatkan Mas Bian.
Mendengar ucapan Levin tersebut, Mas Bian tampak marah sekali. Dia memandang ke arah Levin, dengan mata melotot dan tangan menunjuk ke wajah Levin dengan kasar.
"Apa? Apa yang ingin kau katakan? Dan, lakukan ... Mas Bian?" ujar Levin sambil berdiri dan berjalan mendekati Bian.