Jam menunjukkan pukul 03 pagi, saat motor Mas Bian yang dikendarai oleh Narto, memasuki halaman rumah Mbah Kliwon. Pintu gerbang rumah tampaknya memang sengaja tidak dikunci oleh Mbah Kliwon, untuk mempermudah Mas Bian dan Narto apabila kembali ke rumahnya.
Narto mengetuk pintu rumah Mbah Kliwon. Tidak menunggu terlalu lama, keluar lah seorang anak lelaki membukakan pintu untuk mereka berdua.
"Masuk saja Mas, Mbah Kliwon sudah menunggu, langsung saja ke ruang praktek," ucap anak lelaki tersebut.
"Baik Mas, terima kasih," ucap Mas Bian kepada anak lelaki tersebut.
Lalu Mas Bian dan Narto langsung bergegas masuk, menuju kamar di mana Mbah Kliwon melakukan kegiatan praktek perdukunannya.
Di dalam kamar Mas Bian dan Narto melihat Mbah Suro sedang duduk bersila di depan meja prakteknya. Tampak dupa yang terus mengepulkan asap putih, yang lumayan tebal keluar dari pembakaran kemenyan dan arang.