"Tentu saja Levin, memangnya kenapa? Oh ya, kalian sudah makan belum? Kalau belum, makanlah dulu, Mama masak ikan bandeng presto beserta sambel yang enak sekali rasanya," ucap Mama sambil tersenyum lebar.
"Ma ... tadi aku bertemu dengan Papa di Mall City Beauty, dia bersama dengan teman perempuannya. Mereka tampak sangat mesra sekali ..." cerita Levin sambil memberikan handphone-nya, untuk memperlihatkan bukti perkataannya kepada Mama yang sangat dicintainya itu.
Mama Levin menepis pelan handphone tersebut, dia hanya tersenyum tipis. Terlihat di matanya yang indah tampak ada genangan air mata yang tertahan.
"Mama sudah tahu Nak, sejak dulu ... Mama sudah mengetahui semua perbuatan Papamu itu. Bahkan sejak kamu bayi ..." ucap Mama Levin sambil tersenyum tipis dengan genangan air mata itu tetap bertahan.
"Kalau Mama tahu, kenapa Mama diam saja?" tanya Levin dengan suara pelan dan tidak mengerti.