Malam yang pekat menemani Kosim, berjalan menelusuri jalan setapak dan mendaki tersebut. Kemiskinan adalah hal yang mendasari langkah kakinya, untuk berani melangkah dan membuat Kosim berani untuk melakukan perjalanan jauh dan beresiko tinggi ini. Untuk menemui Mbah Pahing, seorang dukun sakti yang bisa membantunya menjadi kaya raya.
Suasana di sekitar Kosim tampak gelap gulita, hanya senter yang berada di tangan yang menemani dan membantunya berjalan menuju ke arah gubuk Mbah Pahing. Di sekitarnya sesekali terdengar suara burung gagak melengking keras memecahkan keheningan malam.
"Dan ini, aku berikan, batu hitam untukmu. Batu ini akan memberikan kekuatan dan kewibawaan untuk kau Kosim, tetapi jangan lupa, di setiap malam Jum'at Kliwon, kau harus memandikannya dengan kembang 7 rupa dan juga mandikan dengan darah korban yang kau jadikan tumbal nanti!" Pesan Kakek tua tersebut sambil memberikan cincin berbatu hitam tersebut kepada Kosim.