POV Juragan Kosim
Semakin mendekati rumah Mbah Pahing, hati Kosim sebenarnya semakin bergetar karena ketakutan. Sekujur tubuhnya mulai menegang dengan bulu kuduk yang terus berdiri, karena seakan-akan Kosim merasa saat ini di sekelilingnya banyak mata yang memandang ke arah dirinya.
Namun, sekali lagi, takdir kemiskinan yang membuatnya tidak peduli akan semua itu sehingga menciptakan rasa keberanian untuk diri sendiri. Di dalam hati Kosim terbayang bagaimana di perilaku Kakak ipar yang bernama Kusno yang selalu melecehkan dan merendahkan dirinya.
Pernah suatu ketika Kosim meminjam uang untuk membeli satu liter beras saja untuk anak yang makan di rumah. Namun, Kusno yang merupakan Kakak iparnya dengan kasar dan mengucapkan berbagai macam perkataan yang sangat menyakitkan hatinya.
Semua hal yang menyakitkan itu, yang terus menguatkan Kosim dan menjadinya memiliki tekad yang bulat. Hingga terus melangkahkan kakinya tanpa ada keinginan sedikit pun untuk berhenti.