Setelah itu Kakek Sigit mulai memejamkan matanya dan membaca ayat-ayat suci Alquran. Suara lantunan dzikir dari mulut Kakek Sigit seketika memecahkan keheningan malam, berbaur dengan suara serangga malam yang saling bersahutan.
Tidak berapa lama kemudian, datanglah sebuah angin yang sangat besar menerpa mereka semua. Bersamaan dengan terdengarnya suara keramaian di sekitar mereka. Keriuhan yang terdengar seperti layaknya percakapan, yang terjadi saat di siang hari saja.
Kakek Sigit membuka matanya perlahan, seketika dia melihat di hadapannya hamparan makhluk gaib yang sangat banyak berjumlah ratusan. Mereka terlihat sedang sibuk melakukan aktivitas mereka masing-masing. Ada yang sedang bermain dengan anaknya, ada yang sedang bercocok tanam, ada yang sedang berjalan sambil membawa kayu bakar, ada pula yang sedang menyapu di pekarangan rumahnya.