"Gampang banget kau bicara seperti itu Mas, padahal saat ini aku sedang mengandung anakmu, sungguh tidak berperasaan! Apakah kau tidak menyayangi anak ini, Mas?" tanya Jingga dengan ekspresi wajah yang tampak sangat sedih sekali.
"Ah, sudah, gugurkan saja anak itu, seperti biasanya!" Jawab Gatot dengan santai sambil duduk di hadapan Jingga dan menaruh kopi yang dibawanya di atas meja.
"Kau benar-benar lelaki yang jahat Mas Gatot! Aku sudah menggugurkan anak mu sebanyak tiga kali, dan sekarang kau ingin aku menggugurkannya lagi? Memangnya kau tidak menginginkan seorang anak apa?" tanya Jingga dengan perasaan penuh kekecewaan.
"Ya, aku ingin kau menggugurkannya lagi, karena aku belum siap menjadi seorang ayah. Perekonomian aku belum stabil apalagi mapan, kalau kau bersedia menggugurkannya aku akan memanggil dukun beranak ke sini sekarang!"
"Aku tidak mau!" teriak Jingga dengan kesal dan marah.