"Kau pulanglah Tio, setelah itu kau potong urat nadi yang ada di tangan itu. Lalu siarkan lah semua yang kau lakukan tersebut di akun media sosial yang kau miliki, dan katakan kau melakukan hal itu sebagai bukti cintamu kepadaku. Setelah itu tentu saja kita akan menjadi sepasang kekasih yang bahagia dan saling mencintai. Seperti apa yang kau inginkan Tio, bukankah begitu?" tanya Seroja sambil tersenyum menggoda.
"Iya, benar Seroja, baiklah, aku akan melakukan apa yang kau inginkan itu, agar kita dapat bersama selamanya!" jawab Tio perlahan.
Setelah itu seperti sebuah robot saja, Tio pun bangkit dari tempat duduknya, lalu berjalan kembali menuju ke tempat motornya diparkirkan.
***
POV Adam
Cukup lama Adam dan Levin berkeliling komplek perumahan ini untuk mencari alamat kontrakkan Tio yang baru. Akhirnya motor mereka pun berhenti di depan sebuah rumah yang memiliki halaman kecil berpagar hitam dengan design minimalis bernuansa hitam putih.