Andrea berjalan cepat menyusuri lorong belakang salon. Tempatnya terlalu gelap dan kotor.
Sedangkan Evans hanya diam mengikuti Andrea yang terlihat ketakutan mendengar nama Felix.
"Andrea, kau baik-baik saja?" tanya Evans.
"Ya," jawab Andrea singkat.
Evans tak mendengar jawaban jujur dari Andrea. Nada bicaranya yang bergetar dan juga hembuskan nafasnya yang tak beraturan membuat Evans sadar jika Andrea tak baik-baik saja.
"Kita sudah di luar, Evans," ujar Andrea lirih.
"Baiklah, kita ke mobil," ujar Evans.
Andrea tak melangkah. Ia bahkan masih memegangi tangan Evans dengan sangat erat.
"Andrea," panggil Evans.
Andrea hanya menghela nafas. Ia gugup sekali saat ini. Evans langsung saja melepas tangan Andrea yang menggenggam tangannya. Lalu ia melepaskan jaketnya dan menutupkannya di atas kepala Andrea agar tak ada yang tahu siapa dia. Lantas Evans menggandeng tangan gadis gadis itu.
"Ayo," ujar Evans.