"Tidak apa ada apa apa. Kenand cepat masuk ke kamar," ucap Terry yang yang ingin anaknya mendapat masalah dengan ayahnya.
Kenand menatap tajam ke arah Bari, ayahnya. Ia benar benar geram dan marah karena ayahnya, ia jadi tak bisa menikahi gadis pujaannya.
"Kenapa kau menatapku seperti itu!" pekik Bari.
"Kau! Kau sekarang bukan ayahku!" pekik Kenand.
"Apa kau bilang? Kau minta dihajar!" Bari tak mengerti mengapa anaknya tiba tiba sangat marah padanya.
"Aku akan pergi dari rumah ini!" ujar Kenand seraya menuju ke kamarnya dan mengambilnya beberapa bajunya di dalam lemari lalu mengemasinya.
"Kenand! Kau mau ke mana?" pekik Terry yang mengikuti Kenand ke dalam kamarnya.
"Jangan halangi aku, Ibu. Aku muak dengan kehidupan kita. Aku muak, kita selalu dipandang sebelah mata oleh orang lain. Aku muak, Bu!" pekik Kenand.
"Tapi tak seharusnya kau begini. Kita bicarakan pelan pelan," ucap Terry.
Selesai mengemasi barang barangnya, Kenand segera membawa tas itu dan pergi begitu saja.
