Madam Kim menyelemuti tubuh Evans yang sudah tertidur pulas di ata tempat tidurnya. Diusapnya lembut kepala sang Tuan.
"Saya senang melihat Anda tidur lelap. Saya akan sangat sedih ketika melihat Anda sibuk dan terlalu banyak berpikir. Sebenarnya apa yang sedang Anda kerjakan. Kapan Anda akan menikah dan menikmati hidup ini?" gumam Madam Kim.
Kenand masuk perlahan ke kamar Evans. Dan Madam Kim meliriknya dengan kasar.
"Kita bicara di luar," ujar Madam Kim.
"Baik, Madam Kim," ujar Kenand seraya keluar kembali.
***
Madam Kim menyiapkan dua cangkir kopi panas untuk Kenand dan dirinya di atas meja di ruang dapur.
Karena sudah malam, rumah itu tak terlalu ramai oleh pelayan karena beberapa sudah tidur. Hanya ada segelintir orang yang bertugas di malam hari untuk melayani Evans apabila ia terjaga di malam hari.
"Kau tidak merahasiakan apapun dariku, kan, Kenand?" tanya Madam Kim.
"Merahasiakan apa? Tak ada," ujar Kenand sambil mengambil secangkir kopi itu lalu menyeruputnya.