Andrea dan Evans sudah berada di dalam pesawat pribadi miliknya bersama Tuan Lee.
"Kalau ada apa-apa, jangan sebut namaku di depan Henry," ujar Tuan Lee.
"Thank you, Lee. Aku akan sangat menghargai pertolonganmu," ucap Evans.
"Jangan hanya menghargai. Kau harus menolongku jika terjadi sesuatu nanti!"
"Okey, okey."
"Lalu kau akan tinggal di mana?" tanya Tuan Lee.
"Apa maksudmu dimana? Tentu saja di rumahku," sahut Evans.
"Orang-orang mengira kau sudah mati. Seluruh Republik mengira kau sudah mati. Akan sangat konyol kalau kau tiba-tiba muncul dan membuat kehebohan. Pamanmu akan dengan mudah membawamu kembali ke Inggris," ucap Tuan Lee sambil menatap Evans.
Andrea menoleh ke arah Evans. Ia sama sekali tak mengerti dengan situasi yang terjadi. Ia hanya mengikuti saja apa yang Evans lakukan.
"Kita pikirkan itu nanti. Yang pertama, aku harus menemui keluargaku terlebih dulu," ujar Evans.
"Aku khawatir dengan reaksi mereka," ucap Tuan Lee.