"Maaf," sahut Andrea.
"Kenapa kau bisa lupa padaku? Apa terjadi kecelakaan padamu?"
"Dokter bilang aku syok karena sesuatu," ujar Andrea.
Evans menatap nanar ke arah Andrea. Ia ingin segera menyembuhkan penyakitnya lalu mengurusi Andrea.
Di saat seperti ini, ia justru tak bisa membantu Andrea sama sekali.
"Kau tak ingin menciumku, Andrea?"
"Tidak," ucap Andrea.
Evans tersenyum mendengar ucapan Andrea. Ia menyentuh pipi Andrea perlahan dan mengecupnya.
"Kalau begitu aku saja yang menciummu," ujar Evans.
Ada rasa aneh yang menjalar pada diri Andrea saat Evans mengecup pipinya. Jantungnya tiba-tiba saja berdetak begitu kencang. Dan ia tersipu malu akan hal itu.
"Wajahmu memerah," ucap Evans.
"Aku akan menyalakan shower untukmu," ujar Andrea seraya berdiri.
Evans terkekeh saat melihat wajah malu Andrea. Rasanya sama seperti saat mereka baru memulai hubungan.
"Kau tak melepaskan celanaku?''
"Tidak!" ujar Andrea tegas.
"Okey, okey," ucap Evans.